Kalium Permanganat (KMnO4) telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer.
Satu tetes permanganat 0,1 N memberikan warna merah muda yang jelas pada volume dari larutan yang biasa dipergunakan dalam sebuah titrasi. Warna ini dipergunakan untuk mengindikasikan kelebihan reagen tersebut. Permanganat mengalami beragam reaksi kimia, karena Mangan (Mn) dapat dalam kondisi +2, +3, +4, +6, +7.
Reaksi yang paling umum dilakukan dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi dalam larutan-larutan yang bersifat asam 0,1 N atau lebih besar :
Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini, namun beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Permanganat adalah agen unsur pengoksidasi yang cukup kuat untuk mengoksidasi Mn (II) menjadi MnO2 :
Kalium Permanganat bukanlah
standar primer. Sangat sukar untuk mendapatkan pereaksi ini dalam keadaan murni, bebas sama sekali
dari Mangan dioksida.
Apa lagi, air yang dipakai sebagai pelarut sangat mungkin masih mengandung zat pengotor lain yang dapat mereduksi Permanganat menjadi Mangan dioksida (MnO2). Adanya zat ini sangatlah mengganggu, karena akan mempercepat penguraian dari larutan permanganat setelah didiamkan.
Larutan KMnO4 standar dapat juga digunakan secara tidak langsung dalam penetapan zat pengoksida, terutama oksida yang lebih tinggi seperti logam timbal dan mangan, oksida semacam itu sukar dilarutkan dalam asam atau basa tanpa mereduksi logam itu ke keadaan yang lebih tinggi. Tidak praktis untuk menitrasi zat ini secara langsung karena reaksi dari zat padat dengan zat pereduksi berjalan lambat.
Dalam larutan
yang bersifat basa,
KMnO4 agar mudah mengoksidasi ion-ion
iodida, sionida, tiosianat, dan
beberapa senyawa organik dioksidasi
oleh kalium permanganat
menjadi oksalat, bukan menjadi karbondioksida.
Larutan baku
KMnO4 dibuat
dengan melarutkan sejumlah Kalium Permanganat
dalam air, mendidihkannya selama
delapan jam atau lebih,
kemudian saring endapan
MnO2 yang terbentuk, lalu
dibakukan dengan zat baku utama. Zat baku utama yang lazim dipakai adalah
Natrium Oksalat.
Reaksi yang terjadi pada proses pembakuan tersebut adalah sebagai berikut :
Standarisasi
larutan Kalium permanganat
dapat dilakukan dengan
senyawa Natrium Oksalat (Na2C2O4)
yang juga merupakan standar
primer yang baik untuk
permanganat dalam larutan
asam.
Senyawa ini mempunyai derajat kemurnian yang tinggi, stabil pada pengeringan dan tidak mudah menguap. Reaksi dengan Permanganat agak rumit, dan meskipun telah banyak penyelidikan, mekanisme yang eksak masih belum jelas. Reaksi itu lambat pada temperatur kamar dan karenanya biasanya larutan dipanaskan yaitu pada suhu sekitar 60 oC.
Demikian
penjelasan mengenai apa itu Kalium Permanganat (KMnO4). Semoga
bermanfaat informasinya.