By
All About Knowledge
at
December 07, 2017
Sabun
merupakan satu macam surfaktan (bahan
surface active), senyawa yang menurunkan tegangan permukaan air. Sifat ini
menyebabkan larutan sabun dapat memasuki serat, menghilangkan dan mengusir
kotoran dan minyak.
Sabun
dihasilkan dari proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak
dan gliserol dalam NaOH (minyak dipanaskan dengan NaOH) sampai terhidolisis
sempurna. Asam lemak yang berikatan dengan natrium ini dinamakan sabun.
Kali
ini saya akan membahas mengenai bahan – bahan dalam pembuatan sabun. Semoga
bermanfaat
1. Bahan Baku
a. Minyak atau lemak
Minyak
atau lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari
gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis minyak atau lemak yang digunakan
adalah minyak nabati atau lemak hewan.
Perbedaan
antara minyak dan lemak adalah wujud keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan
berwujud cair pada temperatur ruang (± 28°C), sedangkan lemak akan berwujud
padat.
Kandungan
asam lemak tak jenuh, seperti oleat, linoleat, dan linolenat yang terlalu
banyak akan menyebabkan sabun mudah teroksidasi pada keadaan atmosferik
sehingga sabun menjadi tengik.
Asam
lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga titik lelehnya lebih rendah
daripada asam lemak jenuh yang tak memiliki ikatan rangkap, sehingga sabun yang
dihasilkan juga akan lebih lembek dan mudah meleleh pada temperatur tinggi.
b. Jenis-jenis Minyak atau Lemak
Silahkan
klik link berikut untuk lanjut membaca :
- jenis-jenis minyak atau lemak (part I)
- jenis-jenis minyak atau lemak (part II)
c. Alkali
Jenis
alkali yang umum digunakan dalam proses
saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3,
NH4OH, dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan
soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras.
KOH
banyak digunakan dalam pembuatan sabun
cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat) merupakan
alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau
lemak).
Ethanolamines merupakan
golongan senyawa amin alkohol.
Senyawa tersebut dapat digunakan untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun
yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah berbusa, dan mampu
menurunkan kesadahan air.
Sabun
yang terbuat dari ethanolamines dan minyak kelapa menunjukkan sifat mudah
berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan sebagai sabun industri dan
deterjen, bukan sebagai sabun rumah tangga.
Pencampuran
alkali yang berbeda sering dilakukan oleh industri sabun dengan tujuan untuk
mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu.
2. Bahan Pendukung
Bahan
baku pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil
saponifikasi (pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi
produk yang siap dipasarkan. Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.
a. Garam (NaCl)
NaCl
merupakan komponen kunci dalam proses
pembuatan sabun. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena
kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur
sabun.
NaCl
digunakan untuk memisahkan produk sabun
dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena
kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap.
NaCl
harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas.
b. Bahan Aditif
Bahan
aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan
untuk mempertinggi kualitas produk sabun
sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif tersebut antara lain : builders,
fillers inert, antioksidan, pewarna,dan parfum.
Contoh dari bahan – bahan
aditif yaitu
- Builders (bahan
pembentuk/penguat)
Builders
digunakan untuk melunakkan air sadah
dengan cara mengikat mineral mineral
yang terlarut pada air, sehingga bahan bahan lain yang berfungsi untuk mengikat
lemak dan membasahi permukaan dapat berkonsentrasi pada fungsi utamanya.
Builder
juga membantu menciptakan kondisi
keasaman yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik
serta membantu mendispersikan dan
mensuspensikan kotoran yang telah lepas.
Umumnya
yang sering digunakan sebagai builder
adalah senyawa senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium karbonat,
natrium silikat atau zeolit.
- Filler (Bahan Pengisi)
Selain
itu, perlu ditambahkan zat pengisi
(filler) untuk menekan biaya supaya lebih murah. Adanya perbedaan komposisi
pada lemak dan minyak menyebabkan sifat
fisik berbeda dan hasil lemak serta sabun berbeda pula.
Untuk
memperoleh sabun yang memperoleh sabun yang , berwarna putih, gravity spesifik
4,17, tidak larut dalam air panas dan dingin. TiO2 ada dalam tiga
kristal : anatase, brookit, dan rutile. Biasanya diperoleh secara sintetik.
- Bahan Antioksidan
EDTA (ethylene diamine tetra
acetate) ditambahkan dalam sabun untuk membentuk kompleks
(pengkelat) ion besi yang mengkatalis proses degradasi oksidatif. Degradasi oksidatif akan memutuskan ikatan rangkap pada asam
lemak membentuk rantai lebih pendek, aldehid dan keton yang berbau tidak enak.
EDTA adalah reagen yang
bagus, selain membentuk kelat dengan semua kation, kelat ini
juga cukup stabil untuk metode titriametil. Bahan antioksidan pada sabun juga
dapat menstabilkan sabun terutama
pada bau tengik.
- Bahan Pewarna (Colouring Agent)
Bahan
ini berfungsi untuk memberikan warna
kepada sabun. Ini ditujukan agar memberikan efek yang menarik bagi konsumen
untuk mencoba sabun ataupun membeli sabun dengan warna yang menarik. Biasanya
warna warna sabun itu terdiri dari warna merah, putih, hijau maupun orange.
- Bahan Pewangi (fragrances)
Parfum
termasuk bahan pendukung. Keberadaaan parfum memegang peranan besar dalam hal
keterkaitan konsumen akan produk sabun. Parfum untuk sabun berbentuk cairan
berwarna kekuning kuningan dengan berat jenis 0,9 g/ml.
Dalam
perhitungan, berat parfum dalam gram (g) dapat dikonversikan ke mililiter.
Sebagai patokan 1 g parfum = 1,1 ml. Pada dasarnya, jenis parfum untuk sabun
dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu parfum umum dan parfum ekslusif.
Pada
umumnya, produsen sabun menggunakan jenis
parfum yang ekslusif. Artinya, aroma dari parfum tersebut sangat khas dan
tidak ada produsen lain yang menggunakannya.
Demikian
penjelasan mengenai bahan – bahan dalam pembuatan sabun. Semoga bermanfaat ya
!!!