Proses pembuatan sabun yaitu dengan mereaksikan basa natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau
lemak hewani. Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran–kotoran berupa minyak
ataupun zat pengotor lainnya.
Sabun terbagi menjadi dua bagian yaitu sabun
keras dan sabun lunak. Sabun keras
ialah sabun yang menggunakan basa NaOH
dan biasanya digunakan untuk sabun cuci
misalnya sabun batang, sedangkan sabun
lunak ialah sabun yang menggunakan basa
KOH dan digunakan untuk sabun mandi.
Apa
yang disebut dengan Sabun ?
Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam
natrium) dari asam-asam lemak. Sabun
mengandung garam C16 dan C18,
namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebh rendah.
Sekali
penyabunan itu telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan, dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan. Gliserol digunakan sebagai pelembab dalam tembakau, industri farmasi dan kosmetik.
Sifat
melembabkan timbul dari gugus-gugus hidroksil
yang dapat berikatan hidrogen dengan air dan mencegah penguapan air itu. Sabun
dimurnikan dengan mendidihkannya dalam air bersih untuk membuang lindi yang berlebih, NaCl dan gliserol.
Zat tambahan (aditif)
seperti batu apung, zat warna dan parfum kemudian ditambahkan. Sabun padat itu dilelehkan dan dituang kedalam suatu cetakan. Suatu molekul sabun
mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ion.
Bagian hidrokarbon
dari molekul itu bersifat hidrofobik
dan larut dalam zat-zat non polar.
Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena
adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar
larut dalam air.
Namun
sabun mudah tersuspensi dalam air
karena membentuk misel (micelles), yakni segerombol (50 - 150) molekul yang
rantai hidrokarbonnya mengelompok dengan ujungujung ionnya yang menghadap ke
air.
Apa aja sifat-sifat dari Sabun ?
1.
Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan
dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat
basa.
2.
Jika larutan sabun dalam air diaduk, maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini
tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih
setelah garamgaram Mg atau Ca dalam air mengendap.
3.
Sabun mempunyai sifat membersihkan. Sifat ini disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak)
digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar.
Molekul
sabun mempunyai rantai hidrogen CH3(CH2)16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air)
dan larut dalam zat organik sedangkan COONa+
sebagai kepala yang bersifat
hidrofilik (suka air) dan larut dalam air.
Non
polar : CH3(CH2)16 (larut dalam minyak,
hidrofobik dan juga memisahkan kotoran non polar). Polar : COONa+
(larut dalam air, hidrofilik dan juga memisahkan kotoran polar).
Demikian
penjelasan mengenai apa itu sabun dan sifat-sifat nya. Semoga bermanfaat ya
!!!!