Seperti yang kita ketahui bahwa
Plastik adalah bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat
fleksibel penggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan,
seringkali digunakan sebagai pelapis kertas.
Plastik adalah salah satu bahan yang
dapat kita temui di hampir setiap barang. Plastik mempunyai peranan besar dalam
kehidupan sehari-hari biasanya digunakan sebagai bahan pengemas makanan dan
minuman karena sifatnya yang kuat, ringan dan praktis.
Plastik sebagai
material polimer atau bahan pengemas yang
dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dan mengeras
setelah didinginkan atau pelarutnya diuapkan. Polimer adalah molekul yang besar
yang telah mengambil peran yang penting dalam teknologi karena mudah
dibentuk dari satu bentuk ke bentuk lain dan mempunyai sifat,
struktur yang rumit. Hal ini disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan senyawa yang berat atomnya lebih rendah.
Plastik adalah polimer rantai
panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk
banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastik
mencakup produk polimerisasi sintetik, namun ada beberapa polimer alami
yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimer dan bisa juga terbentuk dengan menggunakan zat lain untuk
menghasilkan plastik yang ekonomis.
Plastik merupakan suatu komoditi
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua
peralatan atau produk yang digunakan terbuat dari
plastik dan sering digunakan sebagai pengemas
bahan baku.
Namun pada kenyataannya, sampah plastik menjadi
masalah lingkungan karena plastik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mengalami proses daur ulang. Plastik memiliki beberapa keunggulan
seperti ringan, fleksibel, kuat, tidak mudah pecah, transparan, tahan air serta
ekonomis.
Plastik adalah senyawa polimer
dengan struktur kaku yang terbentuk dari polimerisasi monomer hidrokarbon yang
membentuk rantai panjang. Plastik mempunyai titik didih dan titik leleh
yang beragam, hal ini berdasarkan padamonomer pembentukannya. Monomer
yang sering digunakan dalam pembuatan plastik adalah propena (C3H6),
etena (C2H4), vinil khlorida (CH2), nylon,
karbonat (CO3), dan styrene (C8H8).
Istilah plastik dan polimer
seringkali dipakai secara sinonim. Namun tidak berarti semua polimer
adalah plastik. Plastik merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi
berbagai bentuk yang berbeda.
Sifat Fisik dari Plastik dibagi menjadi
2 yaitu:
1. Polimer Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer
yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini
dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan mengeras.
Proses
tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam
berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan
produk polimer yang baru. Polimer yang
termasuk polimer termoplastik adalah plastik.
Polimer termoplastik memiliki
sifat-sifat khusus sebagai berikut :
· Berat molekul kecil.
· Tidak tahan terhadap panas.
· Jika dipanaskan akan melunak.
· Jika didinginkan akan
mengeras.
· Mudah untuk diregangkan.
· Fleksibel.
· Titik leleh rendah.
· Dapat dibentuk ulang (daur
ulang).
· Mudah larut dalam pelarut
yang sesuai.
· Memiliki struktur molekul
linear/bercabang.
Contoh plastik termoplastik sebagai
berikut :
a.
Polietilena (PE)
Contoh : botol plastik, mainan,
bahancetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong
plastik dan jas hujan.
b.
Poliviniklorida (PVC)
Contoh : pipa air, pipa plastik,
pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan hitam,
bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan
dan botol detergen.
c.
Polipropena (PP)
Contoh : karung,
tali, botol minuman, serat, bak air,
insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit,
komponen mesin cuci, pembungkus tekstil dan permadani.
d.
Polistirena
Contoh : insulator, sol sepatu,
penggaris, gantungan baju, dll.
2. Polimer Termosetting
Polimer termosetting adalah polimer
yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini
dipanaskan, maka tidak meleleh sehingga
tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen
pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan).
Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung
atau diperbaiki lagi. Polimer termosetting memiliki ikatan-ikatan silang yang
mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini
membuat polimer menjadi kaku dankeras.
Semakin banyak
ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer
ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya
ikatan silang antar rantai polimer.
Sifat polimer termosetting sebagai
berikut :
· Keras dan kaku (tidak fleksibel).
· Jika dipanaskan akan
mengeras.
· Tidak dapat dibentuk ulang (suka
didaur ulang).
· Tidak dapat larut dalam
pelarut apapun.
· Jika dipanaskan akan meleleh.
· Tahan terhadap asam basa.
· Mempunyai ikatan silang antar
rantai molekul.
Contoh plastik
termosetting
adalah bakelit atau asbak, fitting lampu
listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio dan perekat plywood.
Demikian penjelasan mengenai
Pengertian dan Sifat Fisik Plastik. Semoga bermanfaat ya. Silakan baca artikel
lainnya mengenai Lingkungan kita :D.
Bagus min...saya tunggu postingan selanjutnya mengenai kode2 plastik hehe...
ReplyDeleteUda saya post ya mengenai kode2 plastik 😊
DeleteThis comment has been removed by the author.
Delete