By
All About Knowledge
at
August 20, 2020
Skala Mohs
adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekerasan
suatu mineral dengan jalan membandingkannya
dengan mineral lain. Skala Mohs ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman, Friedrich Mohs pada tahun 1812.
Pada
waktu itu, sang geologis membagi kekerasan suatu mineral menjadi 10 tingkatan, dengan jalan mencari
bahan terkeras yang dapat digores oleh bahan yang diukur, dan/atau bahan
terlunak yang dapat menggores bahan yang diukur. Maka terciptalah skala Mohs yang kita gunakan sekarang
Skala
kekerasan mineral Mohs didasarkan
pada kemampuan satu sampel materi alami untuk menggores materi yang lain.
Sampel materi yang digunakan Mohs adalah semua mineral. Mineral adalah zat murni yang ditemukan di alam sekitar.
Urutan Skala Mohs adalah
sebagai berikut:
1. Talc (Mg3Si4O10(OH)2)
Merupakan
substansi berbentuk bedak. Talc
memiliki bentuk kristal monoklin. Memiliki belahan sempurna dan non–elastis
tetapi fleksibel. Talc sangatlah
lembut dan bersifat sectile (dapat
dipotong dengan pisau).
Talc
dapat tergores oleh kuku dan memiliki berat
jenis 2,5 – 2,8. Talc tidak
larut dalam air tapi agak kenyal jika
dimasukan larutan asam. Warnanya berkisar dari putih ke abu -abuan atau
kehijau-hijauan.
Talc memiliki
goresan (streak) berwarna putih. Mineral ini banyak ditemukan pada batuan Soapstone pada batuan metamorf.
Ciri khusus:
- Bersifat
silikat
- Kilap
Mutiara (pearly luster)
- Cerat
berwarna putih
- Pecahan
tidak rata (uneven)
- Belahan
sempurna (perfect)
2. Gypsum (CaSO4O.2H2O)
Mineral
ini memiliki sistem kristal monoklin
dengan belahan sempurna dan 2 arah.
Jika gypsum tidak dikotori oleh chronophores (mineral pengotor) maka warnanya adalah putih.
Bentuk
mineral gypsum umumnya prismatik. Gypsum itu concoidal maka saat pecah
akan berbentuk seperti gelas yang pecah. Berat jenis gypsum antara 2,31
– 2,33. Gypsum memiliki gores
berwarna putih dan kilaunya adalah vitreous untuk sutera, mutiara dan lilin.
Ciri khusus:
- Bersifat
sulfat
- Kilap
Kaca (vitreous luster)
- Cerat
berwarna putih
- Pecahan
(splintery)
- Belahan
sempurna (perfect)
3. Calsite (CaSO3)
Calcite
adalah mineral karbonat paling stabil.
Sistem kristalnya trigonal. Calcite memiliki belahan sempurna dan 3 arah belah. Kilaunya vitreous untuk
mutiara dan sutera, warna goresnya putih. Jika ia dimasukkan dalam larutan asam
maka ia akan larut.
Ciri khusus:
- Bersifat
karbonat
- Kilap
Kaca (vitreous luster)
- Cerat
berwarna putih
- Pecahan
(concoidal)
- Belahan
sempurna (perfect)
4. Fluorite (CaF2)
Mineral
ini termasuk mineral Halida dengan ditandai
unsur F dalam unsur kimianya. Sistem kristalnya adalah isometric.
Sebenarnya
mineral ini tidak berwarna (colourless)
namun selalu terlihat berwarna akibat pengotor yang mengenainya. Kilapnya
vitreous luster (kilap kaca), pecahannya conchoidal, ceratnya putih dan belahannya
sempurna.
5. Apatite (Ca5(PO4)3
(OH-,Cl-,F-))
Mineral
ini termasuk dalam kelompok mineral
fosfat. Apaptite biasa berbentuk
tabular, prismatik. Apatite memiliki sistem kristal hexagonal.
Belahannya
tidak jelas, dan jika pecah akan membentuk concoidal. Warna apatite transparan tergantung pengotor,
warna goresnya putih. Berat jenisnya
3,16-3,22.
6. Feldspar (KAISi3O8)
Feldspar
merupakan mineral paling melimpah di bumi. Feldspar
memiliki warna asli merah muda, putih, abu, coklat. Ia memiliki sistem kristal trinklin atau monoklin.
Kilapnya kaca.
Ciri Khusus:
- Bersifat
silikat
- Kilap
Kaca (vitreous luster)
- Pecahan
tidak rata (uneven)
- Belahan
tidak sempurna (district)
7. Quartz (SiO2)
Quartz
merupakan mineral terbanyak kedua setelah feldspar yang ada di bumi kita ini. Quartz memiliki belahan tidak jelas
dengan sistem kristal Hexagonal.
Jika pecah ia membentuk pecahan concoidal.
Warna
gores nya putih dan kilau quartz
adalah vitreous lilin yang membosankan jika sudah besar. Quartz memiliki berat jenis 2,65;
2,59 -2,63.
8. Topaz (Al2SiO4(OH-,F-)2)
Topaz
termasuk dalam golongan mineral silika.
Topaz memiliki sistem kristal Orthorombik. Belahan sempurna dan
memiliki pecahan concoidal. Jika kita gores Topaz maka akan nampak warna putih. Topaz memiliki berat jenis
3,49-3,57.
9. Corundum (Al2O3)
Corundum
masuk pada kelompok mineral Oksida.
Sistem kristal Corundum ialah trigonal.
Pecahan Corundum concoidal, goresnya putih, berat jenis 3,95-4,10.
10. Diamond (C)
Mineral
ini adalah Native mineral. Sistem kristal
diamond adalah isometrik dan hexagonal.
Jika kita menggores diamond maka ia
tetap tanpa warna.
Berat jenisnya adalah 3,52 ± 0,01.
Diamond
merupakan mineral terkuat, terkompak yang pernah ditemukan. Maka mineral ini sering
dimanfaatkan sebagai mata bor yang
tentunya sangat mahal. Diamond juga
sering dimanfaatkan sebagai perhiasan karena keindahannya yang mempesona.
Demikian
penjelasan mengenai Skala Mohs dan urutannya. Semoga bermanfaat ya !!!
No comments:
Post a Comment