By
All About Knowledge
at
August 16, 2020
Karet sintesis
sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi. Biasanya karet sintesis dibuat akan memiliki
sifat tersendiri yang khas. Ada jenis
yang tahan terhadap panas atau suhu tinggi, minyak, pengaruh udara bahkan ada
yang kedap gas.
Berdasarkan
tujuan pemanfaatannya, ada dua macam karet sintesis, yaitu:
a. Karet Sintesis untuk
Kegunaan Umum
Karet sintesis
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan banyak fungsi karet alam yang
dapat digantikannya. Jenis-jenis karet
sintesis untuk kegunaan umum di antaranya sebagai berikut:
1. SBR (Styrene Butadiene
Rubber)
Jenis SBR
merupakan karet sintesis yang paling banyak diproduksi dan digunakan. Jenis ini
memiliki ketahakan kikis yang baik dan kalor atau panas yang ditimbulkan juga
rendah.
Namun
SBR yang tidak diberi tambahan bahan
penguaat memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan vulkanisir karet
alam.
2. BR (Butadiene Rubber)
Dibanding
dengan SBR, karet jenis BR lebih
lemah. Daya lekat lebih rendah dan pengolahannya juga tergolong sulit. Karet
jenis ini jarang digunakan tersendiri. Untuk membuat suatu barang biasanya BR
dicampur dengan karet alam atau SBR.
3. IR (Isoprene Rubber) atau
Polyisoprene Rubber
Jenis
karet ini mirip dengan karet alam karena sama-sama merupakan polimer isoprene.
Dapat dikatakan bahwa sifat IR yang
mirip sekali dengan karet alam, walaupun tidak secara keseluruhan.
Jenis
IR memiliki kelebihan lain dibanding karet alam yaitu lebih murni dalam bahan
dan viskositasnnya lebih mantap.
b. Karet Sintesis untuk
Kegunaan Khusus
Jenis
karet sintesis ini tidak terlalu banyak digunakan dibanding karet sintesis yang
pertama. Jenis ini digunakan untuk keperluan khusus karena memiliki sifat
khusus yang tidak dipunyai karet sintesis jenis pertama.
Beberapa
jenis karet sintesis untuk kegunaan
khusus yang banyak dibutuhkan yaitu:
1. IIR (Isobutene Isoprene
Rubber)
IIR
sering disebut Butyl Rubber dan
hanya mempunyai sedikit ikatan rangkap sehingga membuatnya tahan terhadap
pengaruh oksigen dan ozon. IIR juga dikenal
karena kedap gas.
Dalam
proses vulkanisasinya, jenis IIR
lambat matang sehingga memerlukan bahan pemercepat dan belerang. Akibat
jeleknya IIR tidak baik dicampur dengan karet alam atau karet sintesis lainnya
bila akan diolah menjadi suatu barang.
IIR
yang vulkanisir dengan dammar fenolik menjadikan bahan tahan terhadap suhu
tinggi serta proses pelapukan/penuaan.
2. NBR (Nutrile Butadiene
Rubber) atau Acrilonytrile Butadiene Rubber
NBR
adalah karet sintesis untuk kegunaan khusus yang paling banyak dibutuhkan.
Sifatnya yang sangat baik adalah tahan terhadap minyak.
Sifat
ini disebabkan oleh adanya kandungan
akrilonitril di dalamnya. Semakin besar kandungan akrilonitril yang
dimiliki maka daya tahan terhadap minyak, lemak dan bensin semakin tinggi tapi
elastisitasnya semakin berkurang.
Kelemahan
NBR adalah sulit untuk diplastisasi.
Cara mengatasinya dengan memilih NBR yang memiliki viskositas awal yang sesuai
dengan keinginan. NBR memerlukan penambahan bahan penguat serta bahan pelunak
senyawa ester.
3. CR (Chloroprene Rubber)
CR
memiliki ketahanan terhadap minyak tetapi dibandingkan dengan NBR, ketahanannya
masih kalah. CR juga memiliki daya
tahan terhadap pengaruh oksigen dan ozon di udara, bahkan juga terhadap panas
atau nyala api.
Pembuatan
karet sintesis CR tidak
divulkanisasi dengan belerang melainkan menggunakan magnesium oksida, seng
oksida dan bahan pemercepat tertentu. Minyak bahan pelunak ditambahkan ke dalam
CR untuk proses pengolahan yang
baik.
4. EPR (Ethylene Propylene
Rubber)
Ethylene Propylene Rubber
sering disebut EPDM karena tidak hanya menggunakan monomer
etilen dan propilen pada proses polimerisasinya melainkan juga monomer ketiga
atau EPDM.
Pada
proses vulkanisasinya dapat ditambahkan belerang. Adapun bahan pengisi dan bahan
pelunak yang ditambahkan tidak memberikan pengaruh terhadap daya tahannya.
Keunggulan
yang dimiliki EPR adalah ketahanannya terhadap sinar matahari, ozon serta
pengaruh unsur cuaca lainnya. Sedangkan kelemahannya pada daya lekat yang
rendah.
Demikian
penjelasan mengenai Jenis-jenis Karet Sintesis. Semoga bermanfaat ya !!!
No comments:
Post a Comment