By
All About Knowledge
at
January 12, 2018
Analisis
merupakan ilmu kimia
yang mempelajari tentang identifikasi suatu spesies, penentuan
komposisi dan elusidasi strukturnya. Berdasarkan tujuannya, analisis kimia
dapat diklasifikasikan menjadi analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif.
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengidentifikasi suatu spesies dan elusidasi
struktur spesies tersebut. Analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui
jumlah dan komposisi suatu spesies.
Dalam cara H2S kation-kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifatsifat kation tersebut
terhadap beberapa pereaksi. Pereaksi golongan yang paling umum dipakai adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat. Berikut
adalah penjelasan keliam golongan kation tersebut.
a. Golongan I
Kation golongan I (Pb 2+, Hg+,
Ag+) membentuk endapan dengan HCl encer. Endapan tersebut adalah
PbCl2, Hg2Cl2 dan AgCl yang semuanya berwarna
putih. Untuk memastikan apakah endapan tersebut hanya mengandung satu kation,
dua katiom atau tiga kation maka dilanjutkan dengan pemisahan dan identifikasi
kation golongan I, yang caranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Reaksi-reaksi yang terjadipada pengendapan, pemisahan
dan identifikasi kationkation golongan I tersebut adalah sebagai berikut:
1. Reaksi Pengendapan
Ag+ +
Cl- AgCl (s) (endapan putih)
Pb2+ +
Cl- PbCl2 (s) (endapan
putih)
Hg2 2+ + 2 Cl- Hg2Cl2
(s) (endapan putih)
2. Pemisahan
Endapan PbCl2 larut dalam air panas tetapi
membentuk kristal seperti jarum setelah dingin. Sedangkan AgCl larut dalam
amonia encer membentuk ion kompleks diamenargentat.
Endapan Hg2Cl2 oleh larutan
amonia diubah menjadi campuran merkrium (II) amidoklorida dan logam merkurium
yang kedua-duanya merupakan endapan.
3. Reaksi Identifikasi
Pb2+ +
CrO4 2-
PbCrO4
(s) (endapan kuning)
Pb2+ +
2 l- Pbl2 (s) (endapan kuning)
Pb2+ +
SO4 2-
PbSO4
(s) (endapan putih)
[Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2 H+
AgCl (s) (endapan putih)
+ 2 NH4+
[Ag(NH3)2]+ + l- + 2 H+ AgI
(s) (endapan kuning) + 2 NH3
b. Golongan II
Kation golongan II (Hg2+, Pb2+, Bi3+,
Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+,
Sb5+, Sn2+, Sn4+) membentuk endapan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Endapan yang terbentuk
adalah : HgS (hitam), PbS (hitam), CuS (hitam), CdS (kuning), Bi2S3
(coklat), As2S3 (kuning), As2S5 (kuning),
Sb2S3 (jingga), Sb2S2 (jingga), SnS
(coklat) dan SnS2 (kuning).
Kation golongan II dibagi lagi menjadi lagi dua sub
golongan berdasarkan kelarutan endapan tersebut dalam amonium polisulfida,
yaitu sub golongan tembaga (golongan IIA) dan sub golongan arsenik (Golongan
IIB).
Sulfida dari sub golongan tembaga (Hg2+, Pb2+, Bi3+,
Cu2+) tidak larut dalam amonium polisulfida, sedangkan sulfida sub
golongan arsenik (As3+, As5+, Sb3+, Sb5+,
Sn2+, Sn4+) larut membentuk garam-garam kation. Ion-ion
golongan II B ini bersifat amfoter, oksidanya membentuk garam baik dengan asam
maupun dengan basa. Semua sulfida dari golongan IIB larut dalam (NH4)2S
tidak berwarna kecuali SnS.
Kation-kation golongan II dan kation-kation golongan
III sama-sama membentuk endapan sulfida namun mengapa kation-kation golongan
III tidak mengendap pada pengenadapan kation golongan II?
Pengendapan kation golongan II dan III dibedakan atas
dasar pengaturan keasaman. Diketahui bahwa larutan jenuh H2S
mempunyai konsentrasi kira-kira 0,1 M dan tetapan ionisasi asam sulfida (Ka)
adalah 6,8 x 10–23 maka:
Jika konsentrasi kation golongan II dan III
masing-masing 0,1 M dapat dihitung garam sulfida mana yang mengendap. Dari
daftar hasil kali kelarutan yang terdapat tabel di atas dapat dilihat bahwa
endapan yang mempunyai hasil kali kelarutan paling besar pada golongan II
adalah CdS yaitu 8,0 x 10-27 sedangkan yang mempunyai hasil kali
kelatutan paling rendah pada golongan III adalah ZnS yaitu 1,6 x 10-23.
Bila dihitung hasil kali antara konsentrasi ion Cd2+, Zn2+
dan S2- adalah
sebabagi berikut:
[Cd2+] [S2-] = 0,1 x 1,7 x 10-24
= 1,7 x 10-25
[Zn2+] [S2-] = 0,1 x 1,7 x 10-24
= 1,7 x 10-25
Bila dibandingkan dengan harga Ksp maka:
1,7 x 10-25
> 8,0 x 10-27 berarti CdS mengendap
1,7 x 10-25 >
1,6 x 10-23 berarti
ZnS belum mengendap
Dengan
diperhitungkan seperti ini untuk keasamaan HCl 0,2 M dengan larutan jenuh H2S
diperoleh bahwa sulfida golongan III yang paling mudah mengendap (ZnS) belum
mengendap. Apabila konsentrasi HCl lebih kecil dari 0,2 M maka ZnS akan ikut
mengendap pada pengendapan golongan II.
c.
Golongan III
Sebelum
pengendapan golongan ini dilakukan, terlebih dahulu diperiksa adanya ionion
pengganggu (fosfat, oksalat dan borat). Bila ion-ion tersebut ada maka harus
dihilangkan dahulu.
Kation golongan III (Co2+, Ni2+, Fe2+, Zn2+,
Mn2+, Cr3+, Al3+) membentuk endapan dengan
amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal. Endapan yang terbentuk
adalah FeS (hitam), Al(OH)3 (putih), Cr(OH)3 (hijau), NiS
(hitam), MnS (merah jambu) dan ZnS (putih).
Pada
pengendapan kation golongan III ditambahkan buffer NH4OH dan NH4Cl
(pH basa lemah), misalnya pH = 9 maka [H+] = 10-9 dan [OH-]
= 10-5. Pada konsentrasi ion hidrogen basa lemah (±10-9)
maka
Ini
menunjukkan bahwa hasil kali kelarutan semua sulfida golongan III sudah
dilampaui. Dalam tabel hasil kali kelarutan beberapa endapan sulfida dan
hidroksida dapat dilihat bahwa
Ksp [M][S2-]
< Ksp [M] [OH-]
Dengan
demikian untuk kation yang sama akan mengendap sebagai sulfida dahulu.
d.
Golongan IV
Kation
golongan ini (Ca2+, Sr2+ dan Ba2+) mengendap
sebagai karbonatnya dalam suasana netral atau sedikit asam dengan adanya
amonium klorida. Endapan yang terbentuk adalah BaCO3, CaCO3
dan SrCO3 yang semuanya berwarna putih. Garam logam alkali tanah
yang digunakan untuk pemisahan satu sama lain ialah kromat, karbonat, sulfat
dan oksalat.
BaCrO4
hampir tidak larut dalam suasana asetat encer, sedangkan SrCrO4 dan
CaCrO4 larut, maka keduanya tidak diendapkan dalam suasana asam
asetat encer.
Dengan
menambahakan larutan amonium sulfat jenuh dan memanaskannya maka sebagian besar
SrSO4 mengendap setelah didiamkan. Sedangkan ion Ca2+ mudah
diidentifikasi dengan mengendapkannya sebagai CaC2O4
disusul dengan uji nyala.
e.
Golongan V (Golongan Sisa)
Kation
golongan V (Mg2+, Na+, K+ dan NH4+).
Untuk identifikasi ion-ion ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi khusus atau
uji nyala, tetapi ion amonium tidak dapat diperiksa dari filtrat IV.
Demikian penjelasan mengenai penjelasan lima golongan
kation dari identifikasi kation berdasarkan H2S. Semoga bermanfaat
ya !!!