By
All About Knowledge
at
August 20, 2020
Mineral
dapat kita definisikan sebagai bahan
padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam
perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu
pola yang sistematis.
Studi
yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral disebut Mineralogi, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang Kristal,
yang merupakan unsur utama dalam susunan mineral.
Terdapat
dua cara untuk dapat mengenal suatu
mineral, yang pertama adalah dengan melakukan analisa secara kimiawi dan yang kedua yang paling umum dilakukan
adalah dengan cara mengenal sifat-sifat
fisiknya.
Yang dimaksud dengan sifat
fisik disini adalah
1. Bentuk kristal (Crystal
Form)
Apabila
suatu mineral mendapat kesempatan untuk
berkembang tanpa mendapat hambatan, maka ia akan mempunyai bentuk kristalnya
yang khas. Tetapi apabila dalam perkembangannya ia mendapat hambatan, maka
bentuk kristalnya juga akan terganggu.
Setiap mineral
akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan
luar, yang terjadi sebagai akibat dari susunan kristalnya di dalam. Bentuk bentuk kristal antara lain
adalah: Triklin, Monoklin, Tetragonal,
Orthorombik, Hexagonal, Kubik.
Trigonal dll.
2. Berat jenis (specific
gravity)
Setiap mineral
mempunyai berat jenis tertentu. Besarnya
ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya
serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya.
Umumnya
mineral-mineral pembentuk batuan, mempunyai berat jenis sekitar 2.7, meskipun berat jenis rata-rata unsur metal
di dalamnya berkisar antara 5. Emas murni umpamanya, mempunyai berat jenis 19.3.
3. Bidang belah (fracture)
Mineral
mempunyai kecenderungan untuk pecah
melalui suatu bidang yang mempunyai arah
tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam dari atom-atomnya.
Dapat dikatakan bahwa bidang tersebut merupakan bidang lemah yang dimiliki oleh suatu mineral.
4. Warna (color)
Warna mineral
memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat membedakan antara mineral yang
satu dengan lainnya. Namun paling tidak ada warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur
tertentu di dalamnya.
Sebagai
contoh warna gelap dipunyai mineral,
mengindikasikan terdapatnya unsur besi.
Disisi lain mineral dengan warna terang, diindikasikan banyak mengandung aluminium.
5. Kekarasan (hardness)
Salah
satu kegunaan dalam mendiagnosa sifat mineral adalah dengan mengetahui kekerasan mineral. Kekerasan adalah sifat resistensi
dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi (abrasive) atau mudah
tergores (scratching).
Kekerasan suatu mineral
bersifat relatif, artinya apabila dua mineral saling digoreskan satu dengan
lainnya, maka mineral yang tergores adalah mineral yang relatif lebih lunak
dibandingkan dengan mineral lawannya.
Skala
kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras
(skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.
6. Goresan pada bidang
(streak)
Beberapa
jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral
kuarsa dan pyrit, yang sangat jelas dan khas.
7. Kilap (luster)
Kilap
adalah kenampakan atau kualitas pantulan
cahaya dari permukaan suatu mineral. Kilap
pada mineral ada 2 (dua) jenis,
yaitu Kilap Logam dan Kilap
Non-Logam.
Kilap Non-logam
antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kelap resin dan
kilap tanah.
Demikian
penjelasan mengenai Sifat Fisik dari Mineral. Semoga bermanfaat ya !!!
No comments:
Post a Comment