Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua anion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang dioksida, karbon dioksida dan iodium. Jadi sebenarnya cara gravimetri merupakan salah satu cara yang banyak digunakan dalam pemeriksaan kimia
Kesederhaaan
itu jelas kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan
menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Pada dasarnya
pemisahan zat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Mula-mula cuplikan zat dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan atau dipijarkan dan setelah dingin ditimbang. Kemudian jumlah zat yang ditentukan dihitung dari faktor stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai persentase bobot zat dalam cuplikan semula.
Direkomendasikan: Rawa Asmat di Indonesia, penasara? Di-klik ya
Adapun tahapan-tahapan pada Gravimetri:
1. Tahap Pengendapan
Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjadi melalui beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan cara pengendapan, cara penguapan atau pengeringan (evolution), cara analisis pengendapan dengan memakai listrik dan berbagai cara fisik lainnya
2. Tahap Penyaringan
Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan endapan yang
bebas (terpisah) dari larutan induk. Saringan yang digunakan tergantung dari
sifat endapan dan juga dari suhu pengerjaan selanjutnya.
Kertas saring dipakai untuk endapan yang gelatinus atau endapan lain yang akan dipijarkan pada suhu tinggi, misalnya sampai suhu 12000C. Krus penyaring serta gelas sinter hanya dipergunakan jika endapan nantinya hanya dipanasi pada suhu yang lebih rendah dari 2000C
3. Tahap Pencucian
Pencucian endapan dimaksudkan untuk membersihkan endapan dari cairan induknya yang selalu terbawa. Adanya cairan ini pada pemanasan akan meninggalkan bahan-bahan yang tidak mudah menguap, karenanya endapan harus dicuci seberisih-bersihnya.
4. Tahap Pengeringan
Pengeringan adalah proses pemanasan endapan pada suhu 100-1500C dan digunakan untuk mengubah endapan yang basah menjadi bentuk timbang yang kering. Contoh-contoh endapan yang diubah menjadi bentuk timbang dengan pengeringan. Endapan yang akan dikeringkan biasanya dikumpulkan pada alat penyaring kaca masir.
Adapun metode-metode gravimetri yang ada yaitu:
1. Metode Pengendapan
Pada metode pengendapan, endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan.
2. Metode Penguapan
Digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap.
3. Metode Elektrolisis
Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi endapan logam. Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya. Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar
Demikian penjelasan mengenai tahapan gravimetrik dan metode-metodenya. Semoga bermanfaat !!!