By
All About Knowledge
at
December 05, 2017
Jumlah minyak atau lemak yang
digunakan dalam proses pembuatan sabun harus dibatasi karena berbagai alasan,
seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak mudah teroksidasi,
mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain.
Beberapa jenis minyak atau
lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya :
1. Tallow (Lemak Sapi)
Tallow adalah lemak sapi
atau domba yang dihasilkan oleh industri pengolahan daging sebagai
hasil samping. Kualitas dari tallow
ditentukan dari warna, titer (temperatur solidifikasi dari asam lemak),
kandungan FFA, bilangan saponifikasi, dan bilangan iodine.
Tallow
dengan kualitas baik biasanya
digunakan dalam pembuatan sabun mandi
dan tallow dengan kualitas rendah
digunakan dalam pembuatan sabun cuci.
Oleat dan stearat adalah asam lemak
yang paling banyak terdapat dalam tallow.
Jumlah
FFA dari tallow berkisar antara 0,75-7,0
%. Titer point pada tallow umumnya di atas 40°C. Tallow dengan titer point
di bawah 40°C dikenal dengan nama grease. Kandungan utama dari tallow yaitu :
asam oleat 40-45%, asam palmitat 24-37%, asam stearat 14-19%, asam miristat
2-8%, asam linoleat 3-4%, dan asam laurat 0,2%.
2. Lard (Lemak Babi)
Lard merupakan minyak babi
yang masih banyak mengandung asam lemak tak jenuh seperti asam oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak jenuh seperti asam stearat (35 ~ 40%).
Jika
digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial terlebih
dahulu untuk mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard
berwarna putih dan mudah berbusa.
3. Palm Oil (Minyak Sawit)
Minyak
umumnya digunakan sebagai pengganti
tallow. Minyak sawit dapat
diperoleh dari pemasakan buah sawit. Minyak sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan
baku pembuatan sabun harus dipucatkan terlebih
dahulu.
Sabun
yang terbuat dari 100% minyak sawit
akan bersifat keras dan sulit berbusa.
Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, minyak
sawit harus dicampur dengan bahan lainnya.
Kandungan asam lemaknya
yaitu asam palmitat 42-44%, asam oleat 35-40%, asam linoleat 10%, asam
linolenat 0,3%, asam arachidonat 0,3%, asam laurat 0,3%, dan asam miristat
0,5-1%.
4. Coconut Oil (Minyak Kelapa)
Minyak kelapa
merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam industri pembuatan sabun.
Minyak kelapa berwarna kuning pucat
dan diperoleh melalui ekstraksi daging buah yang dikeringkan (kopra).
Minyak
kelapa memiliki kandungan asam lemak
jenuh yang tinggi, terutama asam laurat sekitar 44-52%, sehingga minyak
kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik.
Minyak
kelapa juga memiliki kandungan asam
lemak miristat 13-19%, asam palmitat 8-11%, asam kaprat 6-10%, asam
kaprilat5-9%, asam oleat 5-8%, asam stearat 1-3%, dan asam linoleat 2%.
5. Palm Kernel Oil (Minyak Inti Sawit)
Minyak inti sawit
diperoleh dari biji buah sawit. Minyak
inti sawit memiliki kandungan asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa
sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa.
Minyak inti sawit
memiliki kandungan asam lemak tak jenuh
lebih tinggi dan asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa.
Kandungan
asam lemak yang terdapat pada palm kernel oil yaitu : asam laurat 40-52%, asam
miristat 14-18%, asam oleat 11-19%, asam palmitat 7-9%, asam kaprat 3-7%, asam
kaprilat 3-5%, asam stearat 1-3%, dan asam linoleat 2%.
Demikian
penjelasan mengenai jenis minyak atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan
sabun (Part I). Semoga bermanfaat !!!