-->

Belajar dengan Mudah, Efektif dan Bermanfaat

Proses Pembuatan Gula Rafinasi

Proses rafinasi yang digunakan dalam pabrik gula rafinasi bervariasi tergantung pada bahan yang diolah produk yang dikehendaki dan pertimbangan lain sesuai kondisi lokal. Namun demikian secara garis besar dapat diuraikan menjadi beberapa tahap sebagai berikut:

a. Afinasi

Tahap permulaan pengolahan raw sugar adalah proses afinasi yaitu penghilangan lapisan molasses yang melapisi kristal gula. Raw sugar dicampurkan dengan syrup bersuhu 70oC dengan kemurnian  sedikit  lebih  tinggi  sehingga  tidak  melarutkan  kristal.


Pencucian  raw  sugar  dengan  kelebihan  penggunaan  syrup  dapat menurunkan  efisiensi  dari  afinasi.  Hal  ini  dikarenakan  volume magma yang diputar bertambah sedangkan kapasitas mesin tetap.

 

Tujuan afinasi adalah mencuci kristal raw sugar agar lapisan molases yang melapisi kristal berkurang sehingga warnanya semakin cerah atau nilai ICUMSA lebih  kecil. Pencucian dilakukan dalam mesin sentrifugal yaitu setelah raw sugar dicampur  dengan  sirup  menjadi magma.


Penurunan intensitas warna yang dicapai pada stasiun ini berkisar 30-50 %. Gula kristal mentah yang telah dicuci dilebur dengan mencampur dengan  air  atau sweet  water menghasilkan  leburan (liquor) dengan brix sekitar 65.

 

b. Klarifikasi 

Hal ini bertujuan untuk membuang semaksimal mungkin pengotor non sugar yang ada dalam leburan (melt liquor). Ada dua pilihan teknologi yaitu fosflotasi dan karbonatasi, keduanya banyak dipakai, fosflotasi pada umumnya dan beberapa di Asia sedangkan selebihnya menggunakan teknologi karbonatasi, termasuk pabrik rafinasi di Indonesia.

 

Teknologi Fosflatasi 

Pada proses ini digunakan asam fosfat dan kalskum hidroksida yang akan membentuk gumpalan (primer) kalium fosfat, reaksi ini berlangsung di reaktor.


Penambahan flokulan (anion) sebelum tangki aerator dilakukan untuk membantu pembentukan gumpalan sekunder yang terbentuk dari gumpalan-gumpalan primer yang terikat oleh rantai molekul flokulan. Pembentukan gumpalan sekunder dapat menyerap berbagai pengotor: zat warna, zat anorganik, partikel yang melayang dan lain-lain.

 

Untuk memisahkan gumpalan tersebut oleh karea dalam media liquor yang kental (brix: 65-70) maka gumpalan tidak diendapkan melainkan diambangkan. Proses pengambangan berlangsung dengan bantuan partikel udara yang dibangkitkan dalam aerator, proses pengambangan terjadi pada clarifier.


Pada clarifier ini juga pemisahan gumpalan yang mengambang (scum) terjadi, yaitu dengan sekrap yang berputar pada permukaan clarifier dan menyingkirkan scum ke kanal yang dipasang pada sekeliling clarifier.

1 2 3

All About Knowledge

Merupakan blog pribadi dan personal yang membahas seputar pengetahuan di bidang Kimia dan lainnya. Semoga kalian menikmatinya.
Copyright © All About Knowledge. All rights reserved. Template by CB