-->

Belajar dengan Mudah, Efektif dan Bermanfaat

Proses Pembuatan Gula Kristal Putih

Pada umunya, gula terbagi menjadi 2 jenis yaitu gula kristal putih dan gula rafinasi. Gula rafinasi biasanya digunakan pada pengolahan industri-industri besar. Sedangkan gula kristal putih banyak digunakan sebagai bahan konsumsi oleh masyarakat seperti pemberi rasa pada makanan, untuk restoran dan industri-industri kecil lainnya.

 

Penjelasan mengenai proses pembuatan gula kristal putih, saya akan mengambil contoh produksi gula SHS di PG. Madukismo Bantul, Yogyakarta. Proses produksi gula dibagi menjadi beberapa tahapan.


Tahapan-tahapan  itu  merupakan  penggilingan – ekstraksi – pemurnian – evaporasi – kristalisasi – penyaringan dengan sentrifugasi – pengeringan - pengemasan. Pada proses produksi di PG. Madukismo ini, masing-masing tahapan lebih dikenal dengan stasiun. Proses produksi dapat dilihat pada gambar berikut ini :

 

a. Penggilingan

Stasiun penggilingan merupakan tahap dimana tebu digiling hingga didapatkan perasan nira yang akan diolah menjadi gula. Proses penggilingan pada PG. Madukismo dilakukan sebanyak 5 kali.


Pertama-tama tebu masuk ke meja tebu untuk dilakukan penimbangan. Lalu setelah ditimbang, tebu masuk ke unigrator untuk dihancurkan dengan cara ditumbuk. Tebu yang sudah hancur kemudian masuk ke Gilingan I.


Pada Gilingan I dihasilkan Nira Perahan Pertama dan sebagian hasil nira Gilingan I masuk ke Gilingan II begitu seterusnya hingga terakhir pada Gilingan V. Pada proses Gilingan III, IV, dan V dilakukan penambahan air imbibisi dengan suhu 70 oC. Hasil akhir dari Stasiun Penggilingan adalah nira mentah dan ampas.

 

b. Ekstrasi Nira

Nira tebu yang mengandung sukrosa diperoleh dari tebu yang diperah dalam mesin penggiling setelah melalui proses pra-pengolahan dalamcrusheratau unit pencacah tebu yang berfungsi untuk mempermudah proses ekstraksi berikutnya. Semua zat yang larut dalam air tebu akan terperah keluar dan yang tersisa adalah ampas.

 

c. Pemurnian

Stasiun pemurnian memiliki tujuan untuk memurnikan nira mentah hasil dari Stasiun Gilingan. Nira akan dipisahkan dengan kotoran dengan menggunakan proses pengendapan.


Proses pemurnian dengan cara sulfitasi dilakukan dengan pemberian kapur secara berlebihan. Kelebihan kapur ini dinetralkan kembali dengan gas sulfit (SO2). Penambahan gas SO2 menyebabkan SO2 bergabung dengan CaO membentuk CaSO3 yang mengendap. 


Gas SO2 dapat memperlambat reaksi antara asam amino dan gula reduksi yang dapat mengakibatkan terbentuknya zat warna gelap pada nira. Gas SO2 dalam larutan asam dapat mereduksi ion ferri sehingga menurunkan efek oksidasi.


1 2 3

All About Knowledge

Merupakan blog pribadi dan personal yang membahas seputar pengetahuan di bidang Kimia dan lainnya. Semoga kalian menikmatinya.
Copyright © All About Knowledge. All rights reserved. Template by CB