-->

Belajar dengan Mudah, Efektif dan Bermanfaat

Proses Pengolahan Kelapa Sawit

Minyak Sawit Mentah atau sering dikenal dengan istilah CPO (Crude Palm Oil) adalah minyak yang diproleh dari ekstraksi. Untuk mendapatkan produk – produk akhir minyak tesebut, diperlukan teknologi proses – proses rafinasi dan fraksinasi.

 

Minyak kelapa sawit digunakan sebagai produk yang dapat dimakan dan menjadi komponen makanan yang penting untuk lebih dari satu miliar orangdi seluruh dunia. Penggunaan industri meliputi pembuatan berbagai oleokimia dasar, zat antara kimia, dan lebih banyak diproses produk jadi seperti pelapis, pelumas, dan biopolimer, dan sebagai biofuel seperti biodiesel.

 

PKS pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel).

 

Proses pengolahan kelapa kelapa sawit sampai menjadi minyak sawit (CPO) terdiri dari beberapa tahapan yaitu:

 

1. Jembatan Timbang


Pada Pabrik Kelapa Sawit, jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti  lebih kurang 5 menit, lalu dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima dipabrik.

 

2. Penyortiran

 

Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya. Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).

 

Pematangan buah mempengaruhi terhadap rendamen minyak dan ALB (Asam Lemak Buah) yang dapat dilihat pada gambar di bawah.


Setelah disortir, TBS tersebut dimasukkan ke tempat penimbunan sementara dan selanjutnya diteruskan ke stasiun perebusan (Sterilizer).

 

3. Proses Perebusan (Sterilizer)

 

TBS (Tandan Buah Segar) kemudian dimasukkan ke dalam Sterilizer. Adapun tujuan perebusan adalah :

  • Merusak enzim dan menghentikan peragian yang asam lemak bebas
  • Mempermudah proses selanjutnya
  • Menurunkan kadar air pada bahan
  • Melunakkan daging buah sehingga daging buah mudah dilepaskan dari biji

 

Pada stasiun rebusan terdapat alat-alat sebagai berikut:

 

a. Alat Penarik (Capstand)

Capstand adalah alat penarik lori keluar dan masuk sterilizer.

 

b. Sterilizer (Ketel Rebusan)

Merupakan bejana uap tekan yang digunakan untuk merebus buah. Sterilizer ini dapat memuat 8 buah lori dengan tekanan kerja maksimal 3 kg/cm2 dan suhu kerja maksimal 140 oC.

 

Untuk menjaga tekanan dalam rebusan tidak melebihi tekanan kerja yang diizinkan, rebusan diberi katup pengaman. Seluruh proses perebusan dilakukan dalam sterilizer horizontal.

 

Sterilizer memiliki bentuk panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam sterilizer dilapisi Wearing Plat setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, di bawah sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar pemanasan di dalam sterilizer tetap seimbang.

 

Dalam proses perebusan minyak yang terbuang lebih kurang 0,7%. Dalam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler.

 

c. Tippler

Tippler merupakan tempat untuk menumpahkan buah kelapa sawit yang sudah direbus dengan sterilizer dengan cara memutar lori 180 derajat. Buah kelapa sawit tersebut  diangkut  menggunakan conveyor menuju threser.

 

1 2 3

No comments:

Post a Comment

All About Knowledge

Merupakan blog pribadi dan personal yang membahas seputar pengetahuan di bidang Kimia dan lainnya. Semoga kalian menikmatinya.
Copyright © All About Knowledge. All rights reserved. Template by CB