Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yg dapat dgunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Sebelumnya telah saya jelaskan mengenai analisa kualitatif, sekarang akan saya jelaskan mengenai analisa kuantitatif.
Beberapa reaksi yg lebih spesifik dpt membedakan golongan karbohidrat. Banyak cara untuk mengetahui atau mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu bahan alam, diantaranya adalah sebagai berikut:
5. Analisis Total Pati, Amilosa, Amilopektin
Kandungan pati
dalam bahan pangan dapat ditentukan secara volumetrik/titrimetri atau
kolorimetri. Penentuan total pati adalah dengan cara menghidrolisis pati secara
sempurna menjadi glukosa.
Hidrolisis pati menjadi gula dapat terjadi saat ada
perlakuan asam yaitu memecah ikatan glikosidik yang menghubungkan antar
glukosa. Dapat juga terjadi secara enzimatis (enzim α-amilase
dan glukoamilase) yang memecah molekul-molekul amilosa dan amilopektinn menjadi
gula sederhana.
Kandungan glukosa dapat ditentukan menggunakan metode penetapan gula seperti metode Anthrone, metode fenol, metode Lane-Eynon, metode Nelson-Somogyi. Kandungan pati ditentukan menggunakan fakor pengali (0,9). Sehingga kandungan pati adalah kandungan glukosa x 0,9. Dapat ditentukan untuk analisis kadar pati pada contoh padat atau cair.
Prosedur Kerja Analisis Total Pati
Persiapan Contoh :
1. Masukkan sebanyak 2 – 5 g contoh padat atau cair ke dalam gelas (untuk contoh padat perlu dihaluskan dahulu)
2. Tambahkan ke dalam gelas piala sebanyak 50 ml alkohol 80%. Aduk selama 1 jam
3. Saring suspensi yang terbentuk dengan kertas saring dan cuci dengan air sampai volume filtrat 250 ml (filtrat ini mengandung karbohidrat yang larut dan dibuang)
4. Untuk menghilangakn lemak, cuci pati yang terdapat sebagai residu dengan 10 ml eter (sebanyak 5 kali). Saring setiap pencucian dengan kertas saring. Biarkan menguap eter yang tersisa dalam residu.
5. Cuci lagi residu dengan 150 ml alkohol 10% untuk membebaskan lebih lanjut karbohidrat yang terlarut.
6. Pindahkan residu secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam gelas piala dengan cara pencucian dengan 200 ml air. Tambahkan 20 ml HCl 25%.
7. Tutup suspensi residu di dalam gelas piala dengan pendinginan balik (kondensor).
8. Setelah didinginkan, netralkan larutan yang terbentuk dengan larutan NaOH 45% dan masukkan ke dalam labu takar 500 ml secara kuantitatif.
9. Tepatkan larutan sampai tanda tera dengan menggunakan air destilat.
10. Saring kembali larutan dengan menggunakan kertas saring.
Analisis contoh :
Filtrate diperoleh dari persiapan contoh dianalisis kadar glukosa dengan menggunakan analisis gula pereduksi (metode Lane – Eynon atau Nelson - Somogyi).
Perhitungan
Berat pati dalam contoh diperoleh dengan mengalikan berat glukosa dengan 0,9. Angka 0,9 adalah factor konversi untuk pembentukan glukosa dari hidrolisis pati.