By
All About Knowledge
at
October 29, 2017
Adanya
gaya-gaya yang bekerja menyebabkan batuan terangkat dan terlipat-lipat serta
apabila terkena pelapukan dan erosi, maka batuan tersebut akan menjadi
tersingkap dipermukaan bumi.
1.
STRUKTUR KEKAR (JOINT)
Hampir
tidak ada suatu singakapan dimuka bumi ini yang tuidak memperlihatkan gejala
rekahan. Rekahan pada batuan bukan merupakan gejala yang kebetulan. Umumnya hal
ini terjadi akibat hasil kekandasan akibat tegangan (stress), karena itu
rekahan akan mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum fisika.
Kekar adalah Struktur rekahan dalam
blok batuan dimana tidak ada atau sedikit sekali mengalami pergeseran (hanya
retak saja), umumnya terisi oleh sedimen setelah beberapa lama terjadinya
rekahan tersebut. Rekahan atau struktur kekar dapat terjadi pada batuan beku
dan batuan sedimen.
Pada batuan beku, kekar terjadi karena pembekuan magma dengan sangat cepat
(secara mendadak). Dalam batuan sedimen umunya kekar juga dapat terbentuk mulai
dari saat pengendapan atau segera terbentuk setelah pengendapannnya.dimana
sedimen tersebut masih sedang mengeras.
Pada batuan sedimen, Kekar terjadi karena :
a. Intrusi/ekstrusi
b. Pengaruh iklim/musim
Rekahan
adalah sebutan untuk struktur rekahan dalam batuan dimana tidak ada atau
sedikit sekali mengalami pergeseran. Rekahan yang telah bergeser disebut sesar.
Struktur kekar merupakan gejala yang paling umum dijumpai dan justru karenanya
banyak dipelajari secaras luas.
Struktur-struktur ini merupakan struktur yang palinng sukar untuk
dianalisa.
Struktur
ini banyak dipelajari karena hubunganya yang erat dengan masalah-masalah :
- Geologi teknik
- Geologi minyak, terutaam dengan
masalah cadangan dan produksi
- Geologi pertambangan, baik dalam hal
sistem penambangan maupun pengarahan terhadap bentuk-bentuk mineralisasi, dll.
Umumnya
dalam batuan sedimen, kekar dapat terbentuk mulai saat pengendapan atau
terbentuk setelah pengendapannya, dimana sedimen tersebut sedang mengeras. Struktur kekar dipelajari dengan cara
statistic, mengukur dan mengelompokan dalam bentuk diagram Rosset atau dengan
diagram kontur (kutub).
2. STRUKTUR SESAR (FAULT)
Sesar adalah suatu rekahan pada
batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara
bagian-bagian yang berhadapan dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan. Hal ini terjadi apabila blok batuan yang dipisahkan oleh rekahan telah bergeser
sedemikian rupa hingga lapisan batuan sediment pada blok yang satu terputus
atau terpisah dan tidak bersambungan lagi dengan lapisan sediment pada blok
yang lainnya. Ukuran panjang maupun kedalaman sesar dapat berkisar antara
beberapa centimeter saja sampai mencapai ratusan kilometer.
Istilah-istilah penting yang berhubungan dengan gejala sesar antara lain :
1. Bidang Sesar
Merupakan bidang rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran.
2. Bagian-bagian yang tersesarkan
(tergeser)
a. Hanging Wall (Atap sesar)
Adalah bongkahan patahan yang berada dibagian atas bidang sesar.
b. Foot Wall (Alas sesar)
Adalah bongkahan patahan yang berada dibagian bawah bidang sesar.
3. Throw dan Heave
a. Throw, adalah jarak yang
memisahkan lapisan atau vein yang terpatahkan yang diukur pada sesar dalam
bidang tegak lurus padanya.
b. Heave, adalah jarak horizontal
yang diukur normal (tegak lurus) pada sesar yang memisahkan bagian-bagian dari
lapisan yang terpatahkan.
Berdasarkan pada sifat geraknya, sesar dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Sesar Normal (Gravity Fault),
yaitu gerak relatif Hanging Wall turun terhadap Foot Wall. Disebut juga sebagai
Sesar Turun.
2. Sesar Naik (Reverse Fault), yaitu
gerak relatif Hanging Wall naik terhadap Foot Wall. Posisi Hanging Wall lebih
tinggi daripada Foot Wall. Namun jika Hanging Wall bergeser naik hingga
menutupi Foot Wall, maka sesar tersebut.
3. Thrust Fault, yaitu bergantung
pada kuat stress horizontal dan dip (kemiringan bidang sesar).
4. Sesar Mendatar (Horizontal Fault),
yaitu gerak relative mendatar pada bagian-bagian yang tersesarkan. Hanging Wall
dan Foot Wall bergeser Horizontal yang diakibatkan oleh kerja shear stress.
Disamping itu juga terdapat sesar-sesar yang lain ,diantaranya :
a. Strike Dip Fault, yaitu kombinasi
antara sesar turun dan sesar horizontal
b. Hing Fault, yaitu Sesar
Rotasional
3. LIPATAN (folding)
Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang ditunjukkan oleh
lengkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat pengaruh suatu tegangan
(gaya) yang bekerja pada batuan tersebut yang umunya refleksi perlengkungannya
ditunjukkan oleh perlapisan pada batuan sedimen serta bisa juga pada foliasi
batuan metamorf .
Secara umum,jenis-jenis lipatanyang terpenting adalah sebagai berikut :
1. Antiklin, yaitu lipatan yang
kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang saling berlawanan.
2. Sinklin, yaitu lipatan yang kedua
sayapnya mempunyai arah kemiringan yang menuju ke satu arah yang sama.
Beberapa
defenisi tentang lipatan :
a. Sayap Lipatan, yaitu bagian
sebelah menyebelah dari sisi lipatan
b. Puncak Lipatan, yaitu titik atau
garis yang tertinggi dari sebuah lipatan
c. Bidang Sumbu Lipatan, yaitu suatu
bidang yang memotong lipatan,membagi sama besar sudut yang dibentuk oleh
lipatan tersebut.
d. Garis Sumbu Lipatan, yaitu
perpotongan antara bidang sumbu dengan bidang horizontal.
e. Jurus (Strike), yaitu arah dari
garis horizontal dan merupakan perpotongan antara bidang yang bersangkutan
dengan bidang horizontal.
f. Kemiringan (Dip), yaitu sudut
kemiringan yang tersebar dan dibentuk oleh suatu bidang miring dengan bidang
horizontal dan diukur dengan tegak lurus dengannya.
Demikian
penjelasan mengenai jenis-jenis struktur. Semoga bermanfaat ya…