By
All About Knowledge
at
August 05, 2020
Pengeringan (drying)
berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari suatu bahan,
sehingga mengurangi kandungan zat cair. Pengeringan
biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi dan hasil
pengeringan biasanya lalu siap untuk dikemas.
Tujuan pengeringan
adalah mengurangi kadar air bahan
sampai batas di mana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang
dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lama.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam kecepatan pengeringan adalah:
1. Luas Permukaan
Pada
umumnya, bahan pangan yang dikeringkan mengalami pengecilan ukuran, baik dengan
cara diiris, dipotong, atau digiling. Proses pengecilan ukuran dapat mempercepat
proses pengeringan dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Pengecilan ukuran
memperluas permukaan bahan. Luas permukaan bahan yang tinggi atau
ukuran bahan yang semakin kecil menyebabkan permukaan yang dapat kontak dengan medium pemanas menjadi lebih baik,
b. Luas permukaan yang
tinggi juga menyebabkan air lebih mudah berdifusi atau menguap dari bahan pangan sehingga kecepatan penguapan air lebih cepat dan
bahan menjadi lebih cepat kering.
c. Ukuran yang kecil
menyebabkan penurunan jarak yang harus
ditempuh oleh panas. panas harus bergerak menuju pusat bahan pangan yang
dikeringkan. Demikian juga jarak pergerakan air dari pusat bahan pangan ke
permukaan bahan menjadi lebih pendek.
2. Perbedaan Suhu Sekitar
Pada
umumnya, semakin besar perbedaan suhu
antara medium pemanas dengan bahan pangan semakin cepat pindah panas
ke bahan pangan dan semakin cepat pula penguapan air dari bahan pangan.
Semakin
tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang dapat ditampung oleh udara
tersebut sebelum terjadi kejenuhan. Dapat disimpulkan bahwa udara bersuhu tinggi lebih cepat mengambil
air dari bahan pangan sehingga proses
pengeringan lebih cepat.
3. Kecepatan Aliran Udara
Udara
yang bergerak atau bersirkulasi akan lebih cepat mengambil uap air dibandingkan
udara diam. Pada proses pergerakan udara, uap air dari bahan akan diambil dan
terjadi mobilitas yang menyebabkan udara tidak pernah mencapai titik jenuh.
Semakin cepat pergerakan
atau sirkulasi udara, proses pengeringan akan semakin cepat. Prinsip ini yang menyebabkan beberapa proses pengeringan menggunakan
sirkulasi udara.
4. Kelembaban Udara
Kelembaban udara
menentukan kadar air akhir bahan pangan
setelah dikeringkan. Bahan pangan
yang telah dikeringkan dapat menyerap air dari udara di sekitarnya. Jika udara
disekitar bahan pengering tersebut mengandung uap air tinggi atau lembab, maka
kecepatan penyerapan uap air oleh bahan pangan tersebut akan semakin cepat.
Proses penyerapan
akan terhenti sampai kesetimbangan
kelembaban nisbi bahan pangan tersebut tercapai. Kesetimbangan kelembaban nisbi bahan pangan adalah kelembaban pada
suhu tertentu dimana tidak terjadi penguapan air dari bahan pangan ke udara dan
tidak terjadi penguapan air dari bahan pangan ke udara dan tidak terjadi penyerapan
uap air dari udara oleh bahan pangan.
5. Waktu Pengeringan
Lama pengeringan
menentukan lama kontak bahan dengan panas. Karena sebagian besar bahan pangan sensitif terhadap panas maka waktu
pengeringan yang digunakan harus maksimum,
yaitu kadar air bahan akhir yang diinginkan telah tercapai dengan lama
pengeringan yang pendek.
Pengeringan
dengan suhu yang tinggi dan waktu yang pendek dapat lebih menekan
kerusakan bahan pangan dibandingkan dengan waktu pengeringan yang lebih lama
dan suhu lebih rendah.
Misalnya,
jika kita akan mengeringkan kacang-kacangan, pengeringan dengan pengering rak
pada suhu 800C selama 4 jam akan menghasilkan kacang kering yang mempunyai
kualitas yang lebih baik dibandingkan penjemuran selama 2 hari.
Demikian
penjelasan mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengeringan. Semoga
bermanfaat ya.
No comments:
Post a Comment