By
All About Knowledge
at
July 26, 2020
Komposit adalah
suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih bahan yang berbeda.
Bahan - bahan ini digabungkan untuk menghasilkan material baru yang memiliki
sifat yang berbeda atau tidak dimiliki oleh bahan-bahan penyusunnya.
Jadi,
secara teknis komposit dapat
didefinisikan sebagai material multifasa yang diperoleh dari kombinasi bahan - bahan yang berbeda namun
tetap memiliki karakter dan sifat dari bahan - bahan penyusunnya, tanpa
mengalami reaksi kimia.
Komponen -
komponen bahan ini tidak saling melarut ataupun bergabung sepenuhnya melainkan memiliki suatu interfasa
antara satu dengan lainnya yang berfungsi untuk menghasilkan suatu karakter
yang tidak dapat diperoleh dari komponen
bahan penyusunnya secara tunggal.
Dewasa
ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi pengunaan, maupun
teknologinya. Penggunaannya tidak terbatas pada bidang otomotif saja, namun
sekarang sudah merambah ke bidang-bidang lain seperti rumah tangga dan
industri. Seiring dengan perkembangannya, saat ini komposit tidak hanya
menggunakan serat sintesis seperti fiber glass, serat karbon dan serat asbestos
saja, namun sudah ada bahan penguat dari serat alam karena dinilai lebih murah,
ramah lingkungan dan mudah untuk didapatkan.
Sesuai
dengan definisinya, maka bahan material komposit terdiri dari unsur-unsur penyusun.
Komponen ini dapat berupa unsur organik, anorganik ataupun metalik dalam
bentuk serat, serpihan, partikel dan lapisan.
Jika
ditinjau dari unsur pokok penyusun suatu
bahan komposit, maka komposit dapat
dibedakan atas beberapa bagian antara
lain :
1. Komposit serat (Fibrous
Composites Material)
Komposit
yang terdiri dari serat dan matriks (bahan dasar) yang dproduksi secara fabrikasi,
misalnya serat ditambahkan resin sebagai bahan perekat.
Komposit
serat merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu laminat atau
lapisan yang menggunakan penguat berupa serat (fiber) seperti glass fiber,
carbon fibers, armid fibers (poly aramide) dan sebagainya.
Fiber
ini bisa disusun secara acak (chopped strand mat) maupun dengan orientasi
tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.
2. Komposit lapis (Laminated
Composites Material)
Komposit
laminat, merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang
digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakterstik sifat sendiri.
Komposit
yang terdiri dari lapisan serat dan matriks, yaitu lapisan yang diperkuat oleh
resin sebagai contoh plywood, laminated glass yang sering digunakan bahan bangunan
dan kelengkapannya. Pada umumnya manipulasi makroskopis yang dilakukan yang
tahan terhadap korosi, kuat dan tahan terhadap temperatur.
3. Komposit Serpihan
Pengertian
dari serpihan adalah partikel kecil yang telah ditentukan sebelumnya yang dihasilkan
dalam peralatan khusus dengan orientasi serat sejajar permukaannya. Suatu
komposit serpihan terdiri atas serpihan-serpihan yang saling menahan dengan
mengikat permukaan atau dimasukkan ke dalam matriks.
Sifat-sifat
khusus yang dapat diperoleh dari serpihan adalah bentuknya besar dan rata
sehingga dapat disusun dengan rapat untuk menghasilkan suatu bahan penguat yang
tinggi untuk luas penampang lintang tertentu.
Pada
umumnya serpihan-serpihan saling tumpang tindih pada suatu komposit sehingga
dapat membentuk lintasanfluida ataupun uap yang dapat mengurangi kerusakan
mekanis karena penetrasi atau perembesan.
4. Komposit partikel
(Particulate Composites Material)
Komposit
partikel adalah komposit yang terdiri dari partikel dan matriks yaitu butiran
(batu, pasir) yang diperkuat semen yang kita jumpai sebagai beton, senyawa
komplek ke dalam senyawa komplek.
Komposit
partikel merupakan produk yang dihasilkan dengan menempatkan partikel-partikel
dan sekaligus mengikatnya dengan suatu matriks bersama-sama dengan satu atau
lebih unsur-unsur perlakuan seperti panas, tekanan, kelembaban dan katalisator.
Komposit
partikel ini berbeda dengan jenis serat acak sehingga bersifat isotropis. Kekuatan komposit serat dipengaruhi
oleh tegangan koheren diantara fase
partikel dan matriks yang menunjukkan sambungan yang baik.
Selain
itu, umumnya komposit dibagi dalam 6
kelompok lagi, yaitu:
1. Komposit Bermatriks
Polimer (Polymer - Matrix Composites)
Komposit
dengan matriks polimer merupakan 95% dari komposit yang telah digunakan saat ini.
Jenis matriks yang digunakan dapat berupa termoplastik
maupun termoset.
Contoh
polimer termoplastik adalah polietilena
(PE), polipropilena (PP), polistirena (PS), polivinil klorida (PVC), poliakrilonitril,
terpolimer akrilonitril - butadien
stiren (ABS) dan polimer metakrilat (PMMA). Contoh polimer termoset adalah poliester, epoksi, fenolik dan vinil ester.
Termoset
biasanya dalam bentuk fasa cair sebelum terjadi ikatan sambung silang, sehingga
lebih mudah digunakan untuk menggabungkan pengisi dan bahan lainnya dalam jumlah yang diinginkan, membentuk
produk dan kemudian dimatangkan menjadi
padatan.
Sedangkan
pada termoplastik, bahan harus dipanaskan hingga meleleh terlebih dahulu sebelum memasukkan pengisi dan bahan lainnya.
2. Komposit Bermatriks Logam
(Metal - Matrix Composites)
Komposit
bermatriks logam merupakan logam yang diberikan pengisi berbagai macam keramik,
serat dan partikel karbon. Sifat dasar dari komposit bermatriks logam adalah peningkatan
pada kekuatan, kekakuan, ketahanan lelah dan kekerasan.
Kelemahan
dari komposi ini adalah menurunnya nilai pemanjangan saat putus dan tingginya
suhu operasi apabila dibandingkan dengan komposit bermatriks polimer.
Dari sifat - sifat yang dihasilkan ini, komposit bermatriks
logam berpotensi untuk diaplikasikan pada aplikasi mesin, perpipaan,
otomotif, seperti kompresor, piston dan sebagainya.
3. Komposit Bermatriks
Karbon (Carbon - Matrix Composites)
Komposit
bermatriks karbon terdiri atas karbon sebagai matriks yang diisi dengan beragam
kombinasi serat dan partikel. Jenis komposit ini banyak diaplikasikan dalam
bidang pembuatan pesawat luar angkasa, peralatan pembuatan gelas dan lainnya.
Kelebihan
dari komposit ini adalah memiliki kekuatan dan kekakuan yang tinggi,
konduktivitas termal dan koefisien ekspansi termal yang baik, dan densitas yang
rendah. Kelemahan dari jenis komposit ini adalah biayanya yang cenderung mahal,
dan rentan terhadap oksidasi pada suhu 370 - 500 oC.
4. Komposit Bermatriks
Keramik (Ceramic - Matrix Composites)
Komposit
bermatriks keramik merupakan jenis
komposit hasil improvisasi dari komposit bermatriks karbon dimana
matriks karbon diganti dengan keramik yang memiliki sifat lebih kuat dan lebih
tahan terhadap oksidasi.
Kelebihan
dari jenis komposit ini adalah memiliki densitas rendah, kekuatan dan keuletan
yang tinggi. Berdasarkan sifat yang dihasilkan, maka jenis komposit ini banyak
diaplikasikan pada alat angkut untuk beban - beban yang berat.
Jenis
komposit ini dapat dipadukan dengan berbagai macam pengisi berupa serat maupun partikel.
5. Komposit Bermatriks Karet
(Rubber - Matrix Composites)
Karet
memiliki sifat elastis dan penambahan pengisi berupa serat maupun partikel
seperti karbon hitam, nilon dan serat baja dapat meningkatkan kekakuan dari
karet dan menurunkan ke-elastisan dari karet tersebut.
Jenis
komposit ini banyak diaplikasikan dalam bidang pembuatan ban dan produk karet
lainnya. Contoh dari komposit bermatriks karet adalah karet stiren butadien
(SBR) dengan pengisi serat poliester pendek.
6. Komposit Hybrid (Hybrid
Composites)
Dalam
bidang polimer komposit, komposit hibrid merupakan suatu pengisi yang berada
dalam matriks berbeda (blend) atau juga dapat berupa dua atau lebih pengisi
yang berada dalam suatu matriks.
Komposit
hybrid banyak dikembangkan dengan mengkombinasikan dua jenis serat berbeda dalam suatu matriks dimana kedua
jenis pengisi dapat saling menutupi kekurangan satu sama lainnya, sehingga
keseimbangan antara biaya dan sifat bahan dapat diperoleh dengan desain bahan
yang baik.
Demikian
penjelasan mengenai Jenis-jenis komposit berdasarkan bentuk dan jenis fase
tersebar (pengisi) yang digunakan. Semoga bermanfaat ya !!!
No comments:
Post a Comment