Lateks karet alam, yang merupakan dispersi koloid yang stabil dari cis-1,4-poliisoprena bermassa molekul tinggi dalam medium larutan, diperoleh dari pohon Hevea brasiliensis. Lateks karet alam merupakan material karet yang paling menarik dan tepat untuk digunakan pada industri karet.
Lateks karet alam tersusun dari hidrokarbon dan mengandung sejumlah kecil bagian bukan karet, seperti lemak, glikolipid, fosfolid, protein, dan bahan organik lainnya. Senyawa umum lateks karet alam mengandung beberapa senyawa kimia yang kompleks, antara lain: karet hidrokarbon, protein, lipid netral, lipid polar, karbohidrat, garam anorganik dan lain- lain. Perbedaan kandungan senyawa kimia lateks karet alam ini tergantung pada jenis tanaman, jenis penanganan dan cara penyadapan.
Berikut adalah Spesifikasi Mutu Lateks Pekat ASTM D 1076 dan ISO 2004
Secara kimia, lateks terdiri dari partikel karet, resin, protein, abu, gula dan air. Komponen dasar dari lateks karet alam segar, selain air yang terdiri dari sekitar 22 sampai 48%, yaitu karet kering (20 sampai 45%), zat protein (1,5%), zat resin (2%), karbohidrat (1%), bahan anorganik (0,5%) dan komponen lain.
Karet alam memiliki keunggulan dibanding karet sintetik, terutama dalam hal elastisitas, daya rendam getaran dan sifat lekukan lentur (flex-cracking). Data–data sifat fisik lateks karet alam dapat dilihat di bawah.
- Berat Molekul : 68,12 g/mol
- Titik Leleh : -145,95 oC
- Titik Didih : 34,067 oC
- Viskositas : 48,6 x 10-2 N.s/m2
- Rapat Jenis : 913 kg/m3
- Konduktivitas Termal : 0,134 W.m.K
- Difusivitas Termal : 7 x 10-8 m/detik2
- Kapasitas Panas : 1905 J/kg K
No comments:
Post a Comment