Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan.
Banyak kegunaan yang
dapat diperoleh dari kelapa dan salah satu cara untuk memanfaatkan buah kelapa
adalah mengolahnya menjadi minyak makan atau minyak goreng.
Minyak kelapa adalah minyak nabati yang digolongkan sebagai minyak asam laurat atas dasar kandungan asam lemak, karena kandungan asam laurat adalah paling besar dalam minyak ini jika dibandingkan dengan kandungan asam lemak lainnya.
Cara pembuatan minyak kelapa adalah sebagai berikut:
1. Dengan Enzimatis
Dengan cara enzimatis
merupakan pemisahan minyak dalam santan tanpa pemanasan melainkan dengan
bantuan enzim. Enzim bisa disintetis atau disuplai dari alam.
Beberapa jenis enzim yang bisa digunakan untuk memecah ikatan lipoprotein dalam emulsi lemak yaitu papain (pepaya), bromelin (nanas), dan enzim protease yang berasal dari kepiting sungai.
Dengan rusaknya protein maka ikatan lipoprotein dalam santan juga akan terputus dengan sendirinya. Kemudian, minyak yang diikat oleh ikatan tersebut akan keluar dan mengumpul menjadi satu. Karena minyak memiliki masa (berat) jenis lebih rendah dibandingkan dengan air, maka posisinya kemudian berada paling atas, disusul dengan protein, dan terakhir (bawah) yaitu air.
2. Dengan Pengasaman
Dengan cara membuat
suasana emulsi (santan) dalam keadaan asam. Asam memiliki kemampuan untuk
memutus ikatan lemak protein dengan cara mengikat senyawa yang berikatan dengan
lemak.
Namun asam yang dicampurkan kedalam santan hanya bisa bekerja dengan maksimal bila kondisi pH (derajat keasamannya) sesuai. Pada proses pembuatan VCO, pH yang paling optimal yaitu 4,3. Pengukuran pH tersebut dilakukan dengan pHmeter atau kertas lakmus.
Sentrifugasi
merupakan salah satu pembuatan VCO dengan cara mekanik. Pada cara ini krim
dimasukan dalam tabung ke dalam sentrifuse.
Pemutusan ikatan lemak protein pada santan dilakukan dengan pemutaran
(pemusingan), yaitu dengan gaya sentrifugal karena berat jenis minyak dan air
berbeda maka setelah dilakukan sentrifugasi keduanya akan terpisah dengan
sendirinya.
Waktu yang dibutuhkan untuk memutus ikatan lemak protein dari santan dengan kecepatan 20.00 rpm yaitu sekitar 15 menit. Alat yang digunakan untuk memutar santan dinamakan dengan sentrifuse.
4. Dengan Fermentasi
Pembuatan minyak secara fermentasi pada prinsipnya adalah pengrusakan protein yang menyelubungi globula lemak menggunakan menggunakan enzim enzim proteolitik. Enzim yang dimaksud adalah enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman sebagai inokulum.
Adapun manfaat dari minyak kelapa adalah sebagai berikut:
Minyak kelapa sangat kaya dengan kandungan
asam laurat (laurat acid) berkisar
50-70 %. Di dalam tubuh manusia asam laurat akan diubah menjadi monolaurin yang
bersifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa.
Selain itu, asam-asam lain seperti
asam kaprilat, yang didalam tubuh manusia diubah menjadi monocaprin yang bermanfaat
untuk penyakit yang disebabkan oleh virus HSV-2 dan HIV-1 dan bakteri neisseria gonnorhoeae.
Selain itu, juga tidak membebani kerja pankreas serta dalam energi bagi penderita diabetes dan mengatasi masalah kegemukan/obesitas. Oleh karena pemanfaatannya yang cukup luas, maka dengan pembuatan minyak kelapa murni ini dapat menjadi salah satu obat alternatif, selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomi.
Demikian penjelasan
mengenai cara pembuatan minyak kelapa. Semoga bermanfaat ya.