Gas akan berbentuk sesuai dengan wadah yang ditempatinya, semakin besar massa suatu gas semakin besar pula volume dari gas tersebut. Massa suatu gas biasanya dinyatakan dalam jumlah mol.
Jumlah mol suatu gas diperoleh dari besar massa total gas berbanding terbalik dengan massa molekul dari gas tesebut. Massa gas dan massa molekul gas itu berbeda kalau massa gas menyatakan ukuran zat tetapi massa molekul adalah massa yang diukur pada skala relatifnya.
Dalam pembicaraan tentang gas, semua gas dibagi menjadi dua jenis yaitu gas ideal dan gas nyata. Berikut penjelasannya…
a. Gas Ideal
Gas ideal merupakan sebuah asumsi bahwa suatu gas memiliki sifat yang ideal. Terdapat beberapa asumsi, yaitu:
1. Gas ideal terdiri dari molekul-molekul dengan jumlah yang banyak, merata di seluruh ruangan, dan bergerak acak dengan arah sembarang.
2. Jarak antar partikel jauh lebih besar dari diameter partikel, sehingga ukuran partikel dapat diabaikan.
3. Tidak ada gaya antar molekul, kecuali bila terjadi tumbukan antar molekul.
4. Tumbukan antar molekul dan dengan dinding bersifat lenting sempurna.
5. Berlaku hukum Newton tentang gerak.
b.
Gas Sejati (Nyata)
Gas sejati (gas real = gas nyata) sifatnya tidak memenuhi sifat-sifat gas ideal, namun memenuhi persamaan gas sejati di antaranya persamaan Van der Waals:
dengan a dan b adalah tetapan yang harganya berbeda-beda tergantung pada jenis gas. Dimana R adalah konstanta gas umum dengan nilai sebesar 8,314 J/mol.K.
Semua gas yang
dikenal sehari-hari adalah termasuk gas sejati, sedangkan gas ideal pada
kenyataannya tidak pernah ada, namun sifat-sfatnya didekati oleh gas sejati
pada tekanan yang sangat rendah.
Jadi pada tekanan mendekati nol semua gas memenuhi sifat gas ideal, sehingga persamaan PV = nRT dapat diberlakukan. Untuk mendapatkan tekanan mendekati nol sangat sulit maka dilakukan ekstrapolasi.
Demikian mengenai sifat-sifat gas ideal dan gas nyata. Semoga bermanfaat !!!
No comments:
Post a Comment