By
All About Knowledge
at
February 13, 2018
Berdasarkan metodenya, analisa kualitatif dapat
dikelompokkan dalam dua kelompok. Pertama, analisis bahan berdasarkan
karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat fisis dan keasaman. Kedua, analisis
bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation dan analisis anion.
Pada
kesempatan ini akan diuraikan mengenai analisis kualitatif berdasarkan metode H2S.
Silakan disimak !!!
Analisis
Kualitatif berdasarkan Metode H2S
1. Identifikasi kation berdasarkan H2S
Kation dalam suatu
cuplikan dapat diketahui dengan melakukan
uji menggunakan pereaksi-pereaksi yang spesifik, meskipun agak sulit mendapatkan
pereaksi yang spesifik untuk setiap kaiton.
Oleh karena itu umumnya dilakukan
terlebih dahulu penggolongan kaiton. Sebelum dilakukan pengendapan golongan dan
reaksi identifikasi kation dengan cara basah cuplikan padat harus dilarutkan
dahulu.
Supaya mendapatkan larutan cuplikan yang baik, zat
yang akan dianalisis dihomogenkan dahulu sebelum dilarutkan. Sebagai pelarut dapat
dicoba dahulu secara berturut-turut mulai dari air, HCl encer, HCl pekat, HNO3
encer, HNO3 pekat, air raja (HCl : HNO3= 3:1). Mula-mula
dicoba dalam keadaan dingin lalu dalam keadaan panas.
Dalam cara H2S kation-kation
diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifatsifat kation tersebut
terhadap beberapa pereaksi. Pereaksi golongan yang paling umum dipakai adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat. Jadi klasifikasi
kation didasarkan atas perbedaan dari klorida, sulfida dan karbonat kation
tersebut.
Penambahan perekasi golongan akan mengendapkan ion-ion
dalam golongan tersebut. Masing-masing golongan kemudian dipisahkan kemudian
dilakukan pemisahan ion-ion segolongan dan dilakukan identifikasi terhadap masing-masing
ion. Pemisahan kation berdasarkan cara H2S dapat dilihat pada tabel
dan gambar berikut.
Apakah Sudoku berasal dari Jepang ? Cari tahu disini
2.
Identifikasi Anion
Cara
identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation.
Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan
garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara
penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.
Bunsen
menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna,
kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan
pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya.
Sedangkan Vogel menggolongkan
anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam identifikasi anion yang menguap
bila diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan reaksinya dalam
larutan.
Identifikasi
anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk
gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion
yang membentuk gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat.
Demikian pula identifikasi anion berdasar kan reaksi dalam larutan dibagi dua
yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi
redoks.
Identifikasi
anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan analisis
anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis sebelumnya
(data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat memberikan
petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan sampel.
Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yangditemukan Pb2+,
anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air
panas. Tidak mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.
Bila dalam pemeriksaan kation ditemukan kation-kation
logam berat (kation golongan I, II, III, IV dan Mg2+ pada golongan
skema H2S) maka pemeriksaan anion menggunakan larutan ekstrak soda.
Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium
karbonat selama ±10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut
ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak
dipergunakan tanpa pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan
ditabahkan dulu asam.
Demikian penjelasan mengenai analisis kualitatif
berdasarkan metode H2S. Semoga bermanfaat ya !!!