By
All About Knowledge
at
October 09, 2017
Maleic
anhydride (maleat anhidrid) adalah senyawa organik dengan rumus molekul C2H2(CO)2O.
Ini adalah anhidrida dari asam maleat.
Senyawa tidak berwarna atau padatan
putih dengan bau tajam. Senyawa ini dihasilkan industri dalam skala besar untuk
aplikasi di pelapis (coating) dan polimer.
Proses
produksi maleic anhydride dengan proses Huntsman terdiri dari dua proses
diantaranya:
1. Tahap
Reaksi Oksidasi Butana
Pada
tahap ini butana dan udara direaksi menjadi maleic anhydride. Butana cair
dialirkan dari tangki penyimpanan ke vaporizer untuk diuapkan pada tekanan 3
atm dan suhu sekitar 45oC. Uap butana ke kemudian dipanaskan lebih lanjut di heat exchanger (HE) memanfaatkan gas panas hasil reaksi dari
Reaktor sehingga suhu menjadi 350°C.
Pada saat yang sama udara sekeliling
dialirkan dan ditekan dengan kompresor sehingga tekanan naik menjadi 2.7 atm
suhu sekitar 155°C kemudian dipanaskan
lebih lanjut di heat exchanger (HE) memanfaatkan gas panas hasil reaksi
dari Reaktor sehingga suhu menjadi 350°C.
Uap
butana dan udara diumpankan ke dalam Reaktor pada suhu umpan 350°C dan tekanan
2.6 atm. Reaktor yang digunakan adalah Reaktor Fixed Bed Multitube dengan
katalisa vanadium phosphorus oxide (VPO) dengan kondisi operasi 390 – 430oC
dan tekanan 2 atm dengan produk samping karbon monoksida dan karbon dioksida.
Terdapat juga pendingin berupa molten salt HITEC. Panas reaksi yang terjadi
sangat besar sehingga dibutuhkan pendinginan yang efektif agar suhu tidak naik
ekstrim dan menimbulkan ledakan. Untuk itu juga dibutuhkan udara umpan yang
sangat besar agar bisa meratakan panas reaksi yang terjadi.
Berikut
adalah reaksinya:
2. Tahap Pemurnian
Pada
tahap ini terdiri beberapa proses yaitu:
a. Condensor partial dan
Separator
Gas
hasil reaksi yang keluar reaktor mempunyai suhu yang lebih tinggi dari suhu
umpan reaktor maka panasnya dimanfaatkan untuk memanaskan umpan udara dan
butane. Suhu gas panas akan turun selanjutnya gas hasil reaksi didinginkan di
condensor parsial sampai suhu turun menjadi 40°C.
Hasil pendinginan dari condensor
parsial kemudian ditampung di separator untuk memisahkan embunan yang terbentuk
dari gas-gas non-condensable.
b. Absorber
Gas
tidak mengembun yang keluar dari separator kemudian diumpankan ke dalam menara
absorber untuk diserap dengan air sehingga maleat anhidrid dan asam maleat yang
ada akan larut dalam air dan keluar dari bagian bawah absorber sebagai larutan.
Embunan cairan yang keluar dari separator yang terdiri atas air, maleat
anhidrid dan asam maleat kemudian dicampur dengan hasil cair yang keluar dari
absorber yang terdiri atas air dan maleat sebelum diumpankan ke dalam menara
distilasi 01 (MD-01).
c. Menara Distilasi (MD-01)
Menara
distilasi 01 (MD-01) memisahkan sebagian besar air dari campurannya dengan
maleat anhidrid dan asam maleat pada kondisi vakum 0.2 atm. Hasil atas berupa air selanjutnya direcycle
ke dalam menara absorber untuk digunakan sebagai penyerap.
Hasil bawah berupa
maleat anhidrid dan asam maleat kemudian diumpankan ke dalam menara distilasi 02 (MD-02).
d. Menara Distilasi (MD-02)
Menara
distilasi 02 (MD-02) beroperasi pada tekanan vakum 0.01 atm. Hasil atas MD-02 berupa maleat anhidrid 99.8%
yang kemudian didinginkan di flaker 01 (FL-01) sehingga membentuk padatan
maleat anhidrid.
Asam maleat diperoleh sebagai hasil bawah MD-02 dengan
kemurnian 99%, selanjutnya didinginkan di flaker 02 (FL-02) sehingga membentuk
padatan.
Demikian penjelasan Proses Pembuatan Maleic Anhydride. Semoga bermanfaat ya !!!