Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yg dapat dgunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Sebelumnya telah saya jelaskan mengenai analisa kualitatif, sekarang akan saya jelaskan mengenai analisa kuantitatif.
Beberapa reaksi yg lebih spesifik dpt membedakan golongan karbohidrat. Banyak cara untuk mengetahui atau mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu bahan alam, diantaranya adalah sebagai berikut:
3. Analisis gula reduksi (Metode Lane-Eynon)
Gula pereduksi dalam bahan pangan dapat ditentukan konsentrasinya berdasarkan pada kemampuannya untuk mereduksi pereaksi lain. Analisis gula pereduksi dengan metode Lane-Eynon dilakukan secara volumetri dengan titrasi/titrimetri. Metode ini digunakan untuk penentuan gula pereduksi dalam bahan padat atau cair seperti laktosa, glukosa, fruktosa, maltosa.
Prinsip :
Metode
Lane-Eynon didasarkan pada reaksi reduksi pereaksi Fehling oleh gula-gula
pereduksi. Penetapan gula pereduksi dengan melakukan pengukuran volume larutan
gula pereduksi standar yang dibutuhkan untuk mereduksi pereaksi tembaga (II)
basa menjadi tembaga (II) oksida (Cu2O).
Udara yang mempengaruhi
reaksi dikeluarkan dari campuran reaktan dengan cara mendidihkan laruta selama
titrasi. Titik akhir
titrasi ditunjukkan dengan metilen blue yang warnanya akan hilang karena
kelebihan gula pereduksi di atas jumlah yang dibutuhkan untuk mereduksi semua
tembaga.
Pereaksi yang digunakan adalah Fehling A berisi tembaga (II) yaitu CuSO4.5H2O dan H2SO4 serta Fehling B berisi garam Rochelle atau potasium sodium tartat teirahidrat (KnaC4H6O6.4H2O) dan NaOH.
Prosedur :
Standarisasi larutan fehling :
1. Masukkan 10 ml laruta campuran Fehling A dan B kedalam erlenmeyer dan tambah 2-4 tetes metilen blue 0,2%.
2. Kemudian lakukan tahapan seperti pada analisis contoh.
Analisis contoh :
1. Campurkan larutan fehling A dan B dengan volume yang sama
2. Pipet 10 ml larutan dari hasil persiapan contoh kedalam erlemeyer
3. Tambahkan kedalam erlenmeyer 10 ml larutan campuran fehling A dan B serta 2-4 tetes metilen blu 0,2 %.
4. Panaskan campura larutan di atas hot plate magnetic stirrer
5. Setelah mendidih, lakukan titrasi sengan larutan gula standart sampai warna biru hilang
6. Titrasi dilakukan dengan cepat, maka perlu ditambahkan larutan glukosa standar dengan volume tertentu.
Perhitungan dalam metode ini adalah sebagai berikut.
Gula pereduksi (%) = [(V0-Vs)xGxTsxFx100]/(TxW)
Dimana:
Vo = volume larutan glukosa standar untuk titrasi larutan Fehling (ml)
Vs = volume larutan glukosa standar untuk titrasi contoh (ml)
G = konsentrasi larutan glukosa standar (g/ml)
Ts = volume contoh total dari persiapan contoh (ml)
T = volume contoh yang diperlukan untuk titrasi (ml)
W = berat contoh (g)
F = faktor pengenceran