Konsep fasies metamorfik diperkenalkan oleh Eskola. Eskola mengemukakan bahwa kumpulan mineral pada batuan metamorf merupakan karakteristik genetik yang sangat penting sehingga terdapat hubungan antara kumpulan mineral dan kompisisi batuan pada tingkat metamorfosa tertentu.
Dengan kata lain sebuah fasies metamorfik merupakan kelompok batuan yang ter-metamorfosa pada kondisi yang sama yang dicirikan oleh kumpulan mineral yang tetap. Tiap fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan dan temperatur tertentu serta dicirikan oleh hubungan teratur antara komposisi kimia dan mineralogy dalam batuan.
Fasies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf.
Setiap fasies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia. Metamorfisme dapat terjadi pada tekanan rendah.
1. Zeolite Fasies (LP / LT)
Zeolit fasies adalah fasies metamorf dengan terendah grade metamorf. Pada suhu dan tekanan rendah proses dalam batu disebut diagenesis.
2. Prehnite-pumpellyite-Fasies (LP / LT)
Prehnite-pumpellyite fasies adalah sedikit lebih tinggi tekanan dan temperatur daripada fasies zeolit. Hal ini dinamai dari mineral prehnite (a Ca – Al - phyllosilicate) dan pumpellyite (a sorosilicate)
3. Greenschist Fasies (MP / MT)
Greenschist fasies menengah berada pada tekanan dan temperature menengah. Fasies ini dinamai khas schistose tekstur dari batu dan warna hijau mineral klorit, epidote dan actinolite.
4. Amphibolite-Fasies (MP / MT-HT)
Amphibolite fasies adalah fasies tekanan menengah dan rata-rata suhu tinggi. Hal ini dinamai amphiboles yang terbentuk dalam keadaan seperti itu.
No comments:
Post a Comment