Resin urea formaldehid menyajikan sistem perekat yang paling banyak digunakan pada pembuatan kayu lapis, papan partikel dan papan serat. Bubuk resin urea formaldehid menunjukkan reaktivitas yang tinggi dan kinerja yang baik dalam produksi dan dengan harga rendah, namun kurang dalam ketahanan air dari resin yang mengeras.
Berikut akan dijelaskan mengenai proses pembuatan dan faktor yang mempengaruhi resin urea formaldehid
PROSES PEMBUATAN RESIN UREA FORMALDEHID
Digunakan urea sebagai senyawa amino dan formaldehid sebagai senyawa aldehid. Reaksi polikondensasi sendiri atas 2 langkah yaitu:
1. Reaksi Adisi
Terjadi reaksi antara formaldehid dengan gugus hidroksil. Reaksi ini disebut metilolisasi yang membentuk monometilol urea.
Reaksi adisi sebagai berikut:
Gugus aldehid menarik 1 atom H dari gugus NH2 menjadi gugus metilol. Urea mempunyai 4 atom H di gugus amina, maka dimungkinkan hasil reaksinya berbentuk monometilol sampai tetrametilol urea. Reaksi ini dapat terjadi dalam suasana asam atau basa.
2. Reaksi Kondensasi
Reaksi antara unit monomer yang disertai pembebasan H2O untuk membentuk dimer, sebuah rantai polimer.
Berikut adalah reaksinya:
Gugus – OH dari metilol bereaksi dengan – H dari – NH2 atau – NH urea dan menghasilkan H2O. Reaksi ini berlangsung terus, sehingga membentuk rantai yang panjang, bahkan beberapa posisi menjadi rantai cabang. Reaksi ini yang membentuk polimer urea-formaldehid, dengan ikatan antar urea dihubungkan oleh gugus metilen (-CH2-).
Makin besar ukuran polimer atau panjang rantai yang terbentuk, polimer ini makin sukar larut dalam air. Adanya ikatan cabang (network) karena reaksi crosslink membuat polimer yang terjadi semakin keras. Reaksi kondensasi ini diperngaruhi oleh tingkat keasaman larutan.
No comments:
Post a Comment