By
All About Knowledge
at
August 07, 2020
Sedimentasi
adalah pemisahan solid-liquid
menggunakan pegendapan secara gravitasi
untuk menyisihkan suspended-solid. Suspensi
adalah suatu campuran fluida yang
mengandung partikel padat atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat
cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut.
Partikel
padat dalam sistem suspensi umumnya
lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi. Tidak seperti
koloid, padatan pada suspensi akan mengalami pengendapan atau sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan.
Singkatnya,
suspensi merupakan campuran yang masih dapat dibedakan antara pelarut dan zat
yang dilarutkan. Contoh suspensi
adalah lumpur, tepung, kabut, cat dan lain-lain. Salah satu contoh dari suspensi
tersebut adalah lumpur.
Lumpur
adalah campuran cair atau semicair antara air dan tanah. Lumpur terjadi saat tanah basah.
Secara geologis, lumpur ialah
campuran air dan partikel endapan lumpur dan tanah liat. Endapan lumpur masa lalu
mengeras selama beberapa lama menjadi batu endapan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Sedimentasi
1. Konsentrasi
Dengan
semakin besarnya konsentrasi, gaya
gesek yang dialami partikel antara partikel lain semakin besar sehingga drag force atau gaya seret nya pun
semakin besar.
Hal
ini disebabkan karena dengan semakin
besarnya konsentrasi berarti semakin banyak jumlah partikel dalam suatu suspensi yang menyebabkan bertambahnya
gaya gesek antara suatu partikel dengan partikel yang lain.
Drag force atau
gaya seret ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan gerakan partikel dalam fluida.
Dalam hal ini gaya drag ke arah atas dan gerakan partikel ke bawah. Gaya seret ini disebabkan oleh adanya transfer momentum yang arahnya tegak lurus
permukaan partikel dalam bentuk gesekan.
Maka,
dengan adanya drag force yang
arahnya berlawanan dengan arah partikel
ini akan menyebabkan gerakan partikel menjadi lambat karena semakin kecilnya
gaya total ke bawah sehingga kecepatan pengendapan semakin turun.
2. Tekanan
Tekanan adalah
hasil dari gaya-gaya komprehensif yang bekerja pada satuan luas. Tekanan didefinisikan oleh :
di
mana P adalah Tekanan (Pa), F adalah Gaya (Newton) dan A adalah luas
penampang (m2).
3. Densitas (massa jenis)
Massa jenis
dari suatu benda merupakan konsentrasi terukur dari massa benda tersebut. Massa jenis dapat ditentukan dengan mengambil perbandingan
antara massa benda yang berada pada suatu tempat dibagi dengan volume ruangf
yang ditempati oleh benda tersebut.
Massa jenis dapat
didefinisikan sebagai:
di
mana ∆m adalah massa (kg) dan V ∆ adalah
volume (m3). Jadi, dengan asumsi kontinum, kuantitas-kuantitas yang
diinginkan diasumsikan terdefinisikan pada semua titik dari daerah yang
dimaksud.
4. Tegangan Permukaan
Bintik
air yang jatuh di udara atau gelembung udara yang ada dalam air akan selalu
berbentuk bola, terbebas dari pengaruh gaya luar seperti gaya geser akibat
viskositas.
Bila
air dituang ke dalam gelas bersih sampai penuh maka pada batas tertentu permukaan
air pada gelas dapat lebih tinggi dari permukaan dinding gelas. Bila tabung pipa
kaca bersih dicelupkan tegak lurus permukaan air maka air pada tepi luar tabung
akan naik, lebih tinggi sedikit dari permukaan air sekelilingnya.
Contoh-contoh tersebut
adalah efek dari adanya tegangan
permukaan pada zat cair. Properti
ini dikenal dengan nama tegangan
permukaan karna adanya tarik menarik
antara molekul-molekul dekat permukaan dengan molekul-molekul yang tidak dekat
permukaan.
Kerja molekul ini
terjadi untuk membawa molekul ke permukaan. Pembentukan permukaan bebas membutuhkan
energi dan energi persatuan luas permukaan dikenal dengan nama tegangan
permukaan yang biasa diberi notasi σ. Tegangan
permukaan σ berdimensi energi persatuan luas permukaan gaya persatuan panjang.
5. Viskositas
Fluida
didefinisikan sebagai substansi yang terus-menerus berdeformasi bila ada
tegangan geser yang bekerja pada fluida tersebut. Fluida tidak mampu menahan tegangan geser pada saat fluida dalam
keadaan diam.
Hal
ini menyatakan secara tidak langsung bahwa tegangan
geser akan timbul hanya apabila fluida
dalam keadaan bergerak. Juga tegangan geser akan ada apabila fluida
memiliki viskositas dan viskositas merupakan karakteristik yang
dimiliki oleh semua fluida nyata.
Oleh
karna itu fluida ideal dapat didefinisikan sebagai fluida yang tidak memiliki viskositas
dan tegangan geser tidak akan timbul pada fluida ideal apabila fluida ini dalam
keadaan bergerak.
Viskositas (kekentalan)
fluida besarnya dapat ditentukan melalui pengukuran terhadap
tingkat hambatan yang ditimbulkan pada aliran fluida yang bersangkutan.
Viskositas
merupakan properti dari semua fluida nyata dan viskositas inilah yang
membedakan fluida nyata dengan fluida ideal (fluida tak
berviskositas). Hambatan geser terukur sebagai gaya geser total. Satuan tegangan geser adalah gaya geser
persatuan-satuan luas.
Dalam
beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan absolut dihubungkan dengan
massa jenis dalam bentuk:
di
mana v adalah viskositas kinematik, µ viskositas dinamik dan ρ adalah massa
jenis.
6. Kecepatan
Deskripsi
aliran Eulerian merupakan deskripsi
yang akan digunakan dalam pembahasan mengenai fluida. Jika meletakkan fokus
pada suatu titik umum (x,y,z) di dalam aliran yang mengalir melewati titik
tersebut dengan kecepatan V(x,y,z).
Laju
perubahan kecepatan dari aliran ketika melewati titik tersebut adalah dV/dx
, dV/dy , dV/dz dan dapat berubah terhadap
waktu di titik tersebut: dV/dt. Di sini menggunakan derivatif parsial karna
kecepatan merupakan fungsi dari keempat variabel.
Demikian
penjelasan mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sedimentasi. Semoga
bermanfaat ya.
No comments:
Post a Comment