Seperti yang kita ketahui bahwag gas akan berbentuk sesuai dengan wadah yang ditempatinya. semakin besar massa suatu gas semakin besar pula volume dari gas tersebut. Massa suatu gas biasanya dinyatakan dalam jumlah mol.
Jumlah mol suatu gas diperoleh dari besar massa total gas berbanding terbalik dengan massa molekul dari gas tesebut. Massa gas dan massa molekul gas itu berbeda kalau massa gas menyatakan ukuran zat tetapi massa molekul adalah massa yang diukur pada skala relatifnya.
Selain itu, sifat - sifat gas dapat dipelajari dari segi eksperimen dan segi teori. Berikut ini adalah hukum - hukum gas dari segi eksperimen. Silakan disimak ya :D
1. Hukum Boyle (1662)
Suatu gas pada volume, tekanan, dan suhu tertentu dapat mengalami tiga proses, antara lain proses isotermis, isokhorik, dan isobarik. Suatu gas pada volume V, jika ditekan pada suhu tetap (isotermis) maka volume akan berkurang dan tekanan gas akan bertambah, hubungan tekanan dan volume gas pada suhu tetap, akan berlaku hukum Boyle :
p.V = C
p1.V1 = p2.V2
Dimana :
P1 = tekanan absolut awal gas
P2 = tekanan absolut akhir gas
V1= volume awal gas
V2= volume akhir gas
2. Hukum Charles
Hukum Charles mengatakan
bahwa “Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan
konstan, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya”. Jika suatu gas ditempatkan dalam
bejana tertutup yang memiliki piston.
Pada saat bejana dipanaskan, mula-mula tekanan naik sehingga piston pada bejana
yang berpenampang kecil terdorong keatas sampai tekanan gas dalam bejana sama
dengan tekanan gas semula. sehingga tekanan gas selama proses berlangsung dapat
dipertahankan konstan.
Pengukuran volume gas menunjukkan bahwa volume gas bertambah sesuai dengan kenaikkan suhu. Dari hukum Charles, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = C2 T
V/T = C2
Dimana :
V = Volume gas
T = Temperatur gas
C2 = Konstanta pembanding
No comments:
Post a Comment