By
All About Knowledge
at
December 05, 2019
Perpindahan kalor adalah ilmu yang mempelajari
berpindahnya suatu energi (berupa kalor) dari suatu sistem ke sistem lain
karena adanya perbedaan temperatur. Perpindahan kalor tidak akan terjadi pada
sistem yang memiliki temperatur sama.
Perbedaan temperatur menjadi daya
penggerak untuk terjadinya perpindahan kalor. Berikut akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan
perpindahan panas dan mekanismenya. Selamat membaca :)
PERPINDAHAN PANAS
Perpindahan panas merupakan ilmu
untuk meramalkan perpindahan energi dalam bentuk panas yang terjadi karena
adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Dalam proses perpindahan
energi tersebut tentu ada kecepatan perpindahan panas yang terjadi, atau yang
lebih dikenal dengan laju perpindahan panas.
Maka ilmu perpindahan panas juga
merupakan ilmu untuk meramalkan laju perpindahan panas yang terjadi pada
kondisi-kondisi tertentu. Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai suatu
proses berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain akibat
adanya perbedaan temperatur pada daerah tersebut. Ada tiga bentuk mekanisme
perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan
panas merupakan cara untuk memindahkan panas dari satu medium ke medium lain.
Perpindahan panas merupakan proses yang sederhana dengan variabel yang steady
state dan waktu yang konstan terhadap fluida. Alat penukar panas
memindahkan panas dengan dua laju alir yang berbeda dan suhu yang berbeda.
MEKANISME PERPINDAHAN PANAS
1. Perpindahan Panas secara Konduksi
Konduksi: Hal
ini terjadi pada tingkat molekuler bila gradien suhu ada dalam medium, yang
bisa padat atau cair. Panas ditransfer sepanjang gradien suhu dengan konduksi. Perpindahan
secara konduktif langsung diminati melalui bahan padat.
Namun, konduksi dalam cairan
juga penting karena merupakan salah satu mekanisme dimana panas mencapai dan
meninggalkan permukaan yang padat. Apalagi, rongga kecil di dalam beberapa
bahan padat mengandung gas
yang menghantarkan panas, meski tidak terlalu efektif kecuali jika
digantikan oleh cairan, suatu peristiwa
yang tidak umum.
Suatu material
bahan yang mempunyai gradient, maka kalor akan mengalir tanpa disertai oleh
suatu gerakan zat. Aliran kalor seperti ini disebut konduksi atau hantaran.
Konduksi termal pada logam-logam padat terjadi akibat gerakan elektron yang
terikat dan konduksi termal mempunyai hubungan dengan konduktivitas listrik.
Pemanasan pada logam berarti pengaktifan gerakan molekul, sedangkan pendinginan
berarti pengurangan gerakan molekul.
Laju perpindahan panas yang terjadi
pada perpindahan panas konduksi adalah berbanding dengan gradien suhu normal
sesuai dengan persamaan berikut:
Keterangan:
q
= Laju Perpindahan Panas (kj/det,W)
k
= Konduktifitas Termal (W/m.°C)
A
= Luas Penampang (m²)
dT
= Perbedaan Temperatur (°C, °F)
dX
= Perbedaan Jarak (m/det)
Konstanta positif ”k” disebut
konduktifitas atau kehantaran termal benda itu, sedangkan tanda minus
disisipkan agar memenuhi hukum
kedua termodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir ketempat yang lebih rendah
dalam skala temperatur.
Hubungan dasar aliran panas melalui konduksi adalah
perbandingan antara laju aliran panas yang melintas permukaan isotermal dan
gradien yang terdapat pada permukaan tersebut berlaku pada setiap titik dalam
suatu benda pada setiap titik dalam suatu benda pada setiap waktu yang dikenal
dengan Hukum
Fourier.
Dalam penerapan Hukum Fourier pada suatu
dinding datar, jika persamaan tersebut diintegrasikan maka akan didapatkan:
Bilamana konduktivitas termal (thermal
conductivity) dianggap tetap. Tebal dinding adalah Δx, sedangkan T1
dan T2 adalah temperatur muka dinding. Hampir disemua heat exchanger,
perpindahan panas didominasi oleh konveksi dan konduksi dari fluida panas ke
fluida dingin, dimana keduanya dipisahkan oleh dinding.
2. Perpindahan Panas secara Konveksi
Perpindahan
panas konveksi terjadi baik karena gerakan molekuler dan gerakan cairan curah.
Perpindahan kalor konveksi dapat dikategorikan menjadi dua bentuk sesuai dengan
sifat aliran: konveksi alami dan konveksi paksa.
Dalam konveksi 'bebas' alami,
gerakan fluida didorong oleh perbedaan densitas yang terkait dengan perubahan
suhu yang dihasilkan oleh pemanasan atau pendinginan. Dengan kata lain, aliran
fluida diinduksi oleh kekuatan apung. Dengan demikian perpindahan panas itu
sendiri menghasilkan arus yang mengeluarkan energi dari titik di mana transfer
terjadi.
Dalam konveksi paksa, gerakan fluida didorong oleh beberapa pengaruh
eksternal. Contohnya adalah arus udara yang diinduksi oleh kipas angin, oleh
angin, atau oleh gerak kendaraan, dan aliran air di dalam sistem pemanas,
pendinginan, suplai dan drainase.
Proses pemanasan atau
pendinginan fluida yang mengalir didalam saluran tertutup seperti pada gambar
2.2 merupakan contoh proses perpindahan panas. Laju perpindahan panas pada beda
suhu tertentu dapat dihitung dengan persamaan:
Keterangan:
Q = Laju Perpindahan Panas (kJ/det atau W)
h = Koefisien perpindahan Panas Konveksi (W/ m2.oC
)
A = Luas Bidang Permukaan Perpindahaan Panas (ft2, m2)
dT = Perbedaan Temperatur (°C, °F)
Tanda minus (-) digunakan
untuk memenuhi hukum II termodinamika, sedangkan panas yang dipindahkan selalu
mempunyai tanda positif (+).
Penukar panas
biasanya melibatkan dua cairan mengalir yang dipisahkan oleh dinding yang
kokoh. Panas pertama ditransfer dari fluida panas ke dinding oleh konveksi
melalui dinding dengan konduksi dan dari dinding ke cairan dingin lagi dengan
konveksi. Pada perpindahan panas konveksi paksa di dalam tube banyak
dijumpai dalam aplikasi alat penukar kalor.
3. Perpindahan
Panas secara Radiasi
Perpindahan
panas dengan radiasi termal, atau radiasi infra merah, adalah mekanisme
terpisah dari konveksi dan konduksi. Secara khusus, radiasi termal tidak
memerlukan media untuk mengangkut energi panas.
Jadi radiasi termal bisa
berjalan melalui ruang 'kosong' (seperti panas yang sampai ke permukaan bumi
dari sinar matahari). Radiasi termal adalah fenomena elektromagnetik, yang
terjadi akibat suhu tubuh yang absolut. Jadi, semua bodi dengan suhu lebih
besar dari nol mutlak mengalami perpindahan panas radiasi.
Radiasi termal
terjadi pada kisaran panjang gelombang 0,1 <λ<100 μm (dengan cara
perbandingan, cahaya tampak menempati kisaran 0,5 < λ <1 μm). Untuk
permukaan padat, radiasi termal diserap dan dipancarkan di sekitar 1 μm permukaan.
Besarnya
energi dirumuskan sebagai:
Dimana:
Q
= laju perpindahan panas (W)
s
= konstanta
boltzman (5,669.10-8 W/m2.K4 )
A
= luas permukaan benda (m2
)
T
= suhu absolut benda (oC
)
Demikian
penjelasan apa itu perpindahan panas dan mekanismenya. Semoga bermanfaat yaa
!!!
No comments:
Post a Comment